Selasa, 02 Februari 2016

Modifikasi Sarana dan prasarana Olahraga

Sarana merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Namun seperti yang kita ketahui bahwa tidak semua sekolah  mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk proses pembelajaran pendidikan jasmani. Keterbatasan sarana dan prasarana menuntut guru untuk lebih kreatif dalam penyampaian materi. Salah satu cara yang dapat ditempuh guru untuk mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana yaitu dengan cara memodifikasi. Modifikasi sarana dan prasarana diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran.

1. Modifikasi Fasilitas
Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar: (a) Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, (b) meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi, dan (c) siswa dapat melakukan pola gerak secara benar (Lutan dalam Ega Trisna Rahayu, 2013: 79). Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di dalam kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa, sehingga pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dapat dilakukan secara intensif.

2. Mengapa Dimodifikasi
Modifikasi sarana olahraga merupakan salah satu langkah alternatif yang dapat  ditempuh guru agar proses pembelajaran pendidikan jasmani tetap  dilaksanakan. Alasan perlunya modifikasi adalah: (1) siswa bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, kematangan fisik dan mental siswa belum selengkap orang dewasa, (2) pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani selama ini kurang efektif, hanya bersifat lateral dan monoton, dan (3) fasilitas pembelajaran pendidikan jasmnai yang ada sekarang hampir semuanya disesain untuk orang dewasa ( Ngasmain dan Soepartono dalam Ega Trisna Rahayu, 2013: 79).

3. Apa yang Dimodifikasi
Komponen-komponen penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan yang dapat dimodifikasi menurut Aussie dalam (Ega Trisna Rahayu, 2013: 80) meliputi: (1) ukuran, berat atau bentuk peralatan yang dipergunakan, (2) lapangan permainan, (3) waktu bermain atau lamanya permainan, (4) peraturan permainan, dan (5) jumlah pemain. Menurut Ega Trisna Rahayu (2013: 80-81) komponen-komponen yang dapat dimodifikasi sebagai pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah adalah: (1) ukuran, berat atau bentuk peralatan yang digunakan, (2) ukuran lapangan permainan, (3) lamanya waktu bermain atau lamanya permainan, (4) peraturan permainan yang digunakan, (5) jumlah pemain atau jumlah siswa yang dilibatkan dalam permainan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komponen yang sebaiknya dimodifikasi adalah ukuran, waktu, dan peraturan yang digunakan.


Daftar Pustaka 

Ega Trisna Rahayu. (2013). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani. Bandung: ALFABETA.

Minggu, 24 Januari 2016

Galau

hemm Galau
Apa sih galau itu?
Kata galau merupakan kata yang sangat populer saat ini dan semua orang pernah mengucapkan bahkan merasakannya, dari anak-anak sampai orang dewasa.
Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang galau. Galau adalah kegelisahan yang kita alami akibat tidak tercapainya sesuatu yang diinginkan. Kita sering galau karena terjadi kesenjangan antara keinginan dan realita. Contohnya: sebelum ujian kita sudah belajar dengan sungguh-sunguh dan mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap nilai tetapi pada waktu pengumuman nilai yang kita harapkan di bawah ekspektasi. Berdasarkan kasus ini kita bisa melihat bahwa terjadi kesenjangan antara keinginan dan realita. 

Kegalauan ini banyak sekali dialami oleh kaum remaja karena pada masa remaja kita menginginkan banyak hal dalam hidup kita tetapi keinginan itu tidak semuanya bisa tercapai. Kegalauan yang dialami remaja biasanya berkaitan dengan perasaannya terhadap lawan jenisnya. Pada masa ini biasanya cenderung ingin mengenal lebih dekat dengan lawan jenisnya. Contohnya: kita mempunyai perasaan suka terhadap seseorang tetapi seseorang yang kita sukai tidak mempunyai perasaan yang sama terhadap kita. aduhhhhh sakitnya tuh di sini, di sini, di sini dan di sini :D.

Banyak hal yang dilakukan oleh remaja ketika mereka sedang merasakan galau di antaranya menangis, curhat dengan teman, membuat lagu, menengarkan lagu galau (aku tak bisa luluhkan hatimu dan aku tak bisa menyentuh cintamu. # Padi), menulis puisi, merusak diri, bermain sosial media dan menulis banyak status; aku lagi galau nihhhh, aku ini kurang apa sih, dunia begitu kejam padaku. :D. Itulah contoh status remaja yang sedang galau.

Itu hanya sebagian contoh yang membuat kita galau. Masih banyak lagi hal-hal yang membuat kita galau dan tentunya setiap orang berbeda-beda. hmmm kalau tadi kita sudah membicarakan penyebab galau sekarang yuk kita bahas cara mengatasi galau dan segera move on:).

1. Bersyukur dengan keadaan galau yang kita alami.
Lhoo kita galau kok malah bersyukur sihhh?. Galau itu kan gak enak banget rasanyaaa. Rasanyaaa itu kayak ehemmmm. eitsss tenang dulu. Om Mario Teguh berkata bahwa" Galau itu wajar dan normal, karena ia adalah proses penyesuaian dengan kehidupan yang lebih berkelas". Tuhh kan berdasarkan pendapat Om Mario itu artinya ketika kita sedang galau kita itu normal,,, hayooo awas ada yang gak normal :D. Selain itu kita akan segera menuju kehidupan yang berkelas karena dengan kegalauan yang kita alami kita telah belajar banyak hal.

2. Berpikir positif
Iya memang berpikir positif itu susaaahh.... yuppss betul berpikir positif memang susah tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Biasakan diri kita untuk berpikir positif. Apa yang kita berikan itulah yang akan kita terima. Itu artinya jika kita berpikir dan bertindak positif maka hal positif juga yang akan kita peroleh. 

3. Never give up (jangan menyerah) semoga bahasa Inggrisnya benar :).
Jangan pernah menyerah ketika kita galau. Berusahalah untuk menemukan potensi yang dimiliki ketika merasakan galau. Banyak di antara kita menjadi lebih produktif setelah mengalami kegalauan. Bagi kita yang suka menulis ungkapkanlah perasaan yang dialami alam sebuah tulisan, tulisan ini bisa sebuah cerita pendek ataupun puisi. Bagi teman-teman yang suka dengan musik, salurkanlah rasa kecewamu itu ke dalam musik. Dulu saya tidak pernah bisa dalam membuat lagu. aduhhh jangankan lagu main gitar aja saya gak bisa sob, tapi setelah mengalami galau saya bisa menciptakan lagu meskipun hanya beberapa baris aja:D. Bagi teman-teman yang suka dengan olahraga bisa bergabung dengan beberapa klub olahraga yang ada seperti beladiri, permainan, ataupun pergi ke tempat fitness wiihhh kan keren tuhh kalau kita ikut fitness. Melalui olahraga kita bisa menyalurkan emosi kita dan terhindar dari aktivitas yang dapat merusak diri, ketika kecewa karena perasaan ditolak sama gebetan tentunya dalam menendang ataupun memukul kamu jauh lebih bertenaga sobb mungkin samsaknya bisa sobek :D ihirrr. Terlebih lagi nihhh ketika kamu bergabung di tempat fitness kamu akan kuat untuk mengangkat beban yang sebelumnya tidak pernah terangkat. Kerennnn kan :). 

Jadi dapat disimpulkan bahwa galau akan memberikan dampak positif kepada kita jika dipandang dari sudut yang positif. 

Cukup sekian dulu untuk tulisan kali ini mengenai galau karena saya lagi galau nihhh apalagi ya yang mau ditulis:D. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua, tetap semangat ya.

Senin, 18 Januari 2016

Tujuan Pengukuran dan Evaluasi

Hai hai
Mungkin ada di antara kita yang bertanya-tanya sebenarnya apa sih tujuan pengkuran dan evaluasi?
yupppsss
Kita coba bahas sekarang.

Pengukuran dan evaluasi dalam bidang pendidikan pada umumnya dan keolahragaan khususnya, mempunyai peranan penting. Menurut Albertus Fenanlampir dan Muhammad Muhyi Faruq (2015:4) pengukuran dan evaluasi bertujuan untuk: (1) pengelompokan, (2) penilaian, (3) motivasi, dan (4) penelitian.

1. Pengelompokan  
    Salah satu tujuan pengukuran dan evaluasi adalah untuk pengelompokan. Pengelompokan ini berasarkan tingkat keterampilan, umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, dan minat. Sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran, guru dapat mengelompokan siswanya ke dalam kelompok tertentu sesuai dengan kemampuannya.

2. Penilaian
      Penilaian harus dilakukan secara objektif sehingga dapat mencerminkan kemajuan yang diperoleh dan dapat memperbaiki kekurangan yang dimiliki siswa.

3. Motivasi
      Motivasi merupakan kekuatan yang memandu seseorang untuk mencapai hasil yang tinggi. Untuk itulah diperlukan evaluasi secara bertahap dan tepat. Agar siswa memiliki motivasi, mereka harus mengetahui bahwa kemampuannya berkembang.

4. Penelitian
      Penelitian adalah penyelidikan yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan penting pengukuran dan evaluasi adalah menyediakan sarana-sarana yang diperlukan untuk mengadakan penelitian.

Itulah tujuan pengukuran dan evaluasi yang dapat saya bagikan kepada teman-teman. Semoga tulisan ini bermanfaat.:)


Daftar Pustaka

Albertus Fenanlampir dan Muhammad Muhyi Faruq. (2015). Tes & pengukuran dalam olahraga.                 Yogyakarta: ANDI OFFSET.



Kamis, 14 Januari 2016

Perbedaan dan Persamaan Tes, Pengukuran, dan Evaluasi

Hai hai 
Bagi teman-teman yang sedang mencari perbedaan dan persamaan tes, pengukuran, dan evaluasi akan saya beri sedikit pencerahan:D 
Sotoy banget sihh.
Ok, langsung saja kita coba bahas.

Kita sering mendengar kata tes, pengukuran, dan evaluasi tapi terkadang belum paham letak perbedaannya. Baiklah, saya akan coba untuk menulis apa sih tes, pengukuran, dan Evaluasi. 
1. Tes adalah instrumen atau alat yang digunakan untuk memperolah informasi tentang individu atau objek (Albertus Fenanlampir dan Muhammad Muhyi Faruq, 2015: 2). Hal ini sependapat dengan yang disampaikan oleh  Rusli Lutan (200: 21) tes adalah sebuah instrument yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau objek. Jadi dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat yang diguanakn untuk mendapatkan informasi. Sebagai alat pengumpul informasi atau data, tes harus dirancang secara khusus. Aspek tes biasanya meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Tes ini dapat berupa pertanyaan tertulis, wawancara, pengamatan tentang unjuk kerja fisik, checklist, dan lain-lain.
2. Pengukuran adalah proses pengumpulan data atau informasi yang dilakukan secara objektif (Albertus Fenanlampir dan Muhammad Muhyi Faruq, 2015: 2). Hal ini sependapat dengan yang disampaikan oleh  Rusli Lutan (2000: 21) pengukuran adalah proses pengumpulan informasi. Melalui kegiatan pengukuran segala program yang menyangkut perkembangan dalam bidang apa saja dapat dikontrol dan dievaluasi. hasil pengukuran dinyatakan dalam bentuk angka yang dapat diolah secara statistik.
3. Evaluasi adalah proses pemberian pertimbangan atau makna mengenai nilai dan arti dari sesuatu yang dipertimbangkan (Albertus Fenanlampir dan Muhammad Muhyi Faruq, 2015: 2). Sesuatu yang dipertimbangkan dapat berupa orang, benda, kegiatan, keadaan, atau suatu kesatuan tertentu. Dengan kata lain evaluasi adalah proses penentuan nilai atau harga dari data yang terkumpul. Evaluasi harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu agar evaluasi yang dihasilkan valid.  

Itulah perbedaan tes, pengukuran, dan evaluasi. berikut adalah persamaan di antara ketiganya.
Tes adalah bagian yang sangat penting dari pengukuran. Tes dan pengukuran merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Pengukuran menyediakan sarana yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Tes adalah alat atau instrumen untuk mengumpulkan informasi tersebut. Sedangkan evaluasi adalah proses memberikan nilai dari data yang telah dikumpulkan melalui tes dan pengukuran. Melalui evaluasi kita dapat mengetahui mengenai hasil tes dan pengukuran, misalnya apakah peserta didik mengalami kemajuan yang berarti, apakah suatu program tetap harus dilanjutkan atau tidak, bagaimana pemahaman siswa terhadap materi belajar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketiganya saling berkaitan. Demikian yang dapat saya bagi kepada teman-teman, semoga bermanfaat ya.:) 


DAFTAR PUSTAKA

Albertus Fenanlampir dan Muhammad Muhyi Faruq. (2015). Tes dan pengukuran dalam olahraga.           Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Rusli Lutan. (2000). Pengukuran dan evaluasi penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Bagaimana Hidup di Kosan Ala Mahasiswa

Hai hai
Selamat pagi:)
Semoga Tuhan memberikan kesehatan kepada kita

Hari ini saya ingin berbagi tentang hidup menjadi anak kosan. Menjadi anak kosan tidak selamanya membosankan karena kita bisa belajar banyak hal, seperti kemandirian, tanggung jawab, disiplin dan bersosialisasi dengan lingkungan baru. Menjadi anak kosan kita melakukan banyak hal yang selama kita tinggal bersama orang tua kita tidak pernah melakukannya, misal; merapikan tempat tidur/kamar, memasak, mencuci alat masak, mencuci pakaian, dll. Kita harus bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri, hal ini dimulai dari cara kita mengelola uang yang diberikan oleh orang tua. disiplin dalm mengatur waktu, kapan kita belajar, istirahat, olahraga, dan kumpul bareng dengan teman-teman. Selain itu hal yang paling penting ketika tinggal di kosan adalah bersosialisasi dengan orang banyak. Sebaiknya kita membiasakan diri untuk bersosialisasi dengan tetangga kosan. Berikut akan saya bagi tips sederhana bagaiman hidup di kosan.
1. Sebelum menempati kosan, sebaiknya kita survei terlebih dahulu tentang keamanan dan kenyamanan lingkungan kosan. Hal ini sangat penting sekali karena kita tinggal jauh dari orang tua tentu kita menginginkan tempat tinggal yang aman dan nyaman.
2. Ganti tata ruang kosan setiap sebulan sekali untuk membuat suasana baru di dalam kosan dan tidak membosankan.
3. Sebaiknya membangun komunikasi/sosialisasi  dengan tetangga kosan/ kamar. hal ini akan sangat membantu kita ketika kita dalam kesulitan seperti, sakit, kekurangan uang, atau akan meminjam barang.
4. Aturlah uang kiriman dari orang tua dengan bijak. Gunakan uang untuk keperluan yang menjadi prioritas. Sebagian uang sebaiknya ditabung, tabungan dapat kita gunakan untuk keperluan tak terduga, membeli kebutuhan kuliah atau membeli pakaian kuliah. Sebagai anak kuliah sebaiknya kita kelihatan rapi dan punya gaya tersendiri. Pilihlah pakaian yang pas di badan. Pakaian tidak harus mahal yang penting sesuai dengan ukuran tubuh, nyaman dipakai dan kelihatan bergaya.
5. Usahakan pulsa selalu ada karena akan mempermudahkan kita untuk berkomunikasi dengan teman-teman. 
6. Bergabunglah dalam organisasi, bimbingan belajar, atau klub olahraga. Hal ini akan sangat membantu kita untuk bertemu dengan orang banyak dan kita bisa membangun relasi dengan mereka.
7. Luangkan waktu untuk berolahraga agar tubuh kita tetap bugar. Ingaatt, sakit saat di kosan itu rasa gak enak banget, jauh dari orang tua dan gak ada yang merawat. Jadi, kita harus pandai dalam menjaga kesehatan.
8. Gunakan waktu untuk serius belajar, istirahat cukup, berolahraga dengan teratur, dan kumpul bareng bersama teman-teman. 

Itulah yang dapat saya bagi untuk teman-teman semua. Semoga tulisan ini bermanfaat. Tetap semangat ya, nikmati hidup di kosan.:).

Kamis, 17 Desember 2015

Bersahabat Dengan Bosan:)

Selamat sore guys
Semoga dalam keadaan sehat dan tetap semangat untuk menuntut ilmu.

Sore ini saya ingin berbagi dengan teman-teman cara bersahabat dengan bosan saat menunggu antrian. Seperti yang kita ketahui semua tempat umum di negara kita selalu mengantri dan kita diwajibkan untuk menunggu.:)

Menunggu adalah sesuatu yang sangat membosankan jika kita memandang dari sudut pandang yang negatif tetapi apabila kita memandang dari sudut pandang yang positif hal ini bisa menjadi suatu kesempatan bagi kita. Lahh apa hubungannya mengantri dengan kesempatan....?. 

Saya uraikan sedikit bahwa saat mengantri kita bisa menggunakan waktu tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat. Jadi, mengantripun bisa jadi sebuah kesempatan. Berikut adalah hal-hal yang dapat kita lakukan pada saat mengantri:

1. Jika kita adalah orang yang mendalami ilmu sosial, maka ini adalah kesempatan yang sangat berarti bagi kita untuk mengaplikasikan ilmu kita. Caranya adalah dengan mengajak seseorang yang ada di dekat kita. Ada beberapa hal yang bisa menjadi topik pembicaraan dengan orang baru. Misalnya membicarakan kenapa bisa ada di sini?, Pekerjaannya apa?, Sudah punya anak berapa?. Bagi sebagian orang pertanyaan-pertanyaan di atas terlihat lebai atau berlebihan tetapi hal itu adalah wajar karena kita sebagai makhluk sosial kita mau tidak mau akan bersosialilasi.

2. Jika kita adalah orang yang mendalami ilmu alam ini adalah kesempatan untuk kita untuk belajar bersosialisasi. Jangan hanya berpikir bahwa bersosialisasi merupakan hal yang tidak penting karena sepandai apapun kita, kita tidak akan bisa menghindar dari bersosialisasi.

3. Bagi teman-teman yang tidak ingin bersosialisasi dengan orang terdekat pada waktu mengantri kalian masih bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat. Jika kalian seorang muslim kalian bisa membaca Al-qur'an untuk menambah ketakwaan. Selain mendapatkan amal kita juga akan merasa nyaman saat menunggu antrian. Membaca Al-qur'an bisa melalui aplikasi yang ada di android. Saya yakin di zaman sekarang hampir semua orang mempunyai Handphone berbasis android. Selain membaca Al-qur'an kita juga bisa membaca topik yang menarik seperti olahraga, life style, fashion, otomotif, ataupun komik dan lain-lain.

4. Hal keempat yang paling disukai pada saat menunggu antrian adalah bermain game di handphone.

5. Mendengarkan lagu favorit.

Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan pada saat menunggu antrian. Pilihlah yang  sesuai dengan yang kita sukai. Saya sarankan kepada teman-teman jika ingin mengantri selalu sedia buku bacaan di dalam tas karena ini akan sangat membantu kita pada saat menunggu antrian. Semoga kita bisa bersahabat dengan bosan.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan terima kasih telah membaca tulisan ini.:)


Sabtu, 12 Desember 2015

Teori Pembelajaran dan Implementasi dalam Penjaskes

    Bagi yang sedang mencari referensi tentang teori pembelajaran dan implementasi dalam penjaskes berikut saya bagikan untuk temen-temen. Semoga bermanfaat:).

1.  Jelaskan (a) perbedaan belajar dan performa (berikan contoh), (b) hubungan antara belajar dan survival, (c) pentingnya mempelajari proses belajar, (d) empat pilar belajar menurut UNESCO: learning to know, learning to do, learning to live together dan leraning to be!
Jawaban:
a.    Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi tahu. Contohnya: sebelum belajar, seseorang tidak mengetahui bagaimana cara untuk menendang bola dengan kaki bagian dalam. Namun setelah belajar, dia mengetahui cara menendang bola menggunakan kaki bagian dalam dengan benar.
Performa adalah penampilan yang dilakukan oleh seseorang setelah belajar. Contohnya: setelah seseorang belajar cara menendang bola menggunakan kaki bagian dalam maka ia akan berusaha untuk menampilkan/ mempraktekkan menendang bola menggunakan kaki bagian dalam.
b.    Hubungan belajar dan survival sangat erat. Seseorang selalu belajar untuk tetap mempertahankan hidupnya. Proses belajar memungkinkan organisme menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Agar bisa bertahan hidup, organisme harus belajar tentang objek lingkungan mana yang positif, negatif dan netral. Contoh: seorang siswa akan selalu belajar bagaimana caranya bergaul agar bisa tetap bertahan dan diakui teman-temannya di lingkungan sekolah, seorang anggota pemain sepak bola akan selalu belajar untuk menjadi pemain terbaik agar dia bisa tetap bertahan dalam sebuah tim, seorang pendaki gunung akan belajar bagaimana caranya bertahan hidup pada saat pendakian. Madu adalah positif bagi beruang, namun ia mesti belajar memanjat pohon agar bisa mendapatkannya.  
c.    Mempelajari proses belajar sangatlah penting. Dalam proses belajar kita akan mengetahui tentang kesulitan atau kelemahan kita dalam belajar sesuatu. Dari proses belajar kita akan selalu berusaha untuk mengatasi kesulitan atau kelemahan tersebut. Dengan menghargai suatu proses belajar kita akan mempunyai pengalaman-pengalaman baru.
d.  Learning to know artinya bahwa belajar adalah suatu proses untuk mengetahui sesuatu. Contohnya: sebelum belajar seseorang tidak mengetahui tentang teknik dasar dalam permainan bolavoli tetapi setelah belajar dia mengetahui teknik dasar dalam permaianan bolavoli.
Learning to do artinya bahwa dalam belajar setelah mengetahui seseorang bisa melakukan sesuatu. Contohnya: setelah mengetahui teknik dasar dalam permainan bola voli seseorang dapat melakukan atau mengimplikasikan teknik dasar tersebut.
Learning to live together artinya setelah mengetahui dan dapat melakukan sesuatu dari yang kita pelajari, selanjutnya kita diharapkan dapat berbagi kepada orang lain. Contohnya: setelah mengetahui dan dapat melakukan teknik dasar dalam permainan bolavoli, selanjutnya kita diharapkan dapat berbagi tentang teknik dasar dalam permainan bolavoli kepada orang lain.
Learning to be artinya setelah mengetahui, melakukan dan dapat berbagi kepada orang lain, kita diharapkan dapat membuat sesuatunya menjadi lebih baik. Contohnya: setelah mengetahui, melakukan dan dapat berbagi kita bisa menjadi atlet voli yang berprestasi untuk memperbaiki prestasi cabang olahraga bolavoli.
2.  Jelaskan: (a) teori belajar menurut konsep: behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme, (b) kritik terhadap belajar-belajar tersebut.
Jawaban
a.   Konsep belajar behaviorisme adalah konsep belajar yang menekankan pada perubahan tingkah laku peserta didik melalui stimulus dan respon yang dapat diamati secara langsung.
Kritik terhadap teori ini adalah menganggap pasif peserta didik, hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati, ruang gerak peserta didik untuk berkreasi terbatas.
b.    Konsep belajar kognitivisme adalah belajar yang menekankan pada akal pikiran manusia. Belajar merupakan proses penemuan dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang. Teori ini menganggap bahwa peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upaya mengorganisir, menyimpan dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan lingkungan yang telah ada.
Kritik terhadap teori ini adalah tidak bisa diterapkan pada semua jenjang pendidikan. Mengaanggap semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan. Metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan dan cara peserta didik dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda. Dalam sekolah kejuruan metode ini akan menyulitkan siswa karena siswa membutuhkan praktek.
c.  Konsep belajar konstruktivisme adalah proses belajar untuk membangun pengetahuan melalui pengalaman yang nyata dari lapangan. Peserta didik akan cepat memiliki pengetahuan jika pengetahuan itu dibangun dari realitas yang ada di masyarakat.
Kritik terhadap teori ini adalah teori ini sulit diterapkan apabila guru kurang mendukung siswanya dalam proses pembelajaran.
3.    Jelaskan: (a) konsep teoritis utama Thorndike, (b) aplikasi teori Thorndike dalam penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Thorndike!
Jawaban:
a.     Konsep teoritis utama Thorndike adalah belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respons. Konsep utama teori ini disebut juga trial and error learning (belajar dengan uji coba) dan transfer training. Dari percobaan yang dilakukan Thorndike menghasilkan tiga hukum yaitu hukum kesiapan (law of readness), hukum latihan (law of exercise), hukum efek (law of effect).
Hukum kesiapan Thorndike adalah 1) ketika seseorang siap untuk melakukan suatu tindakan, maka melakukannya akan memuaskan. 2) Ketika seseorang siap untuk melakukan suatu tindakan, jika tidak melakukannya akan menjengkelkan. 3) Ketika seseorang belum siap melakukan sesuatu tindakan tetapi dipaksa melakukannya, maka melakukannya akan menjengkelkan.
Hukum latihan Thorndike adalah: 1) Koneksi antara stimulus dan respons akan menguat saat keduanya dipakai. Melatih hubungan antara situasi yang menstimulusi dengan suatu respons akan memperkuat koneksi di antara keduanya. 2) Koneksi antara situasi dan respon akan melemah apabila praktik hubungan dihentikan atau jika ingatan neural tidak dipakai.
Hukum Efek Thorndike adalah jika suatu respons diikuti dengan satisfying state of affairs (keadaan yang memuaskan), kekuatan koneksinya akan bertambah. Jika respons diikuti dengan annoying state of affairs (keadaan yang menjengkelkan), kekuatan koneksi itu menurun.
b.  Aplikasi teori Thorndike dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Guru dituntut untuk menyiapkan mental peserta didik sebelum mengikuti proses pembelajaran. 2) Guru sebaiknya mengarahkan siswa untuk terus melatih kemampuan yang telah dipelajarinya. Contohnya: siswa telah belajar bagaimana menendang bola dengan kaki bagian dalam, untuk itu peserta didik harus terus melatih kemampuan tersebut agar menguatkan kemampuannya. 3) Guru hendaknya memperhatikan situasi yang dihadapi murid. 4) Guru hendaknya menjalin hubungan baik dengan peserta didik agar peserta didik merasa nyaman dan mau mengikuti respons dari stimulus yang diberikannya. 5) Memberikan apresiasi kepada peserta didik setelah melakukan respons dari stimulus yang diberikan agar kekuatan koneksi stimulus-respons meningkat.
c.       Evaluasi terhadap teori Thorndike:
Kontribusi
Thorndike adalah orang pertama yang menemukan dan mengembangkan fenomena belajar trial and error dan transfer training. Dengan hukum efeknya Thorndike adalah orang pertama yang mengamati, dalam kondisi yang terkontrol, bahwa konsekuensi perilaku akan menghasilkan efek terhadap kekuatan perilaku. Thorndike adalah orang pertama meneliti mengapa orang bisa lupa melalui hukum latihannya dan meneliti pengekangan perilaku lewat kajiannya terhadap hukuman. 
Kritik
Kritik terhadap hukum efek menyatakan bahwa argumen Thorndike bersifat sirkular (berputar-putar): jika probabilitas respons meningkat, itu dikatakan karena adanya keadaan yang memuaskan; jika tidak meningkat, itu dikatakan karena tidak ada unsur pemuas (satisfier). Penjelasan teori ini dianggap tidak memungkinkan untuk diuji karena kejadian yang sama (peningkatan probabilitas respons) dipakai untuk mendeteksi baik itu proses belajar maupun keadaan yang memuaskan. Kritik kedua terhadap hukum efek Thorndike terkait dengan cara hubungan S-R diperkuat atau diperlemah.
4.    Jelaskan: (a) konsep teoritisi utama Skinner, (b) aplikasi teori Skinner dalam penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Skinner!
Jawaban     
a.   Konsep utama Skinner adalah disebut juga dengan pengkodisian operan yang artinya setiap respons yang diikuti dengan stimulus yang menguatkan cenderung akan diulang, stimulus yang menguatkan adalah segala sesuatu yang memperbesar rata-rata terjadinya respons. Penguat dapat berupa penguat positif dan penguat negatif. Pemberian hukuman harus bersifat membangun dan tidak menyakiti sehingga peserta didik tidak merasa bahwa dirinya sedang dihukum.
b.   Aplikasi teori Skinner dalam penjasorkes adalah: 1) Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada peserta didik, misalnya: ketika pengambilan nilai praktek pasing dengan menggunakan kaki bagian dalam, maka hasilnya harus segera diumumkan supaya peserta didik dapat mengevaluasi sendiri kesalahannya. 2) Ketika seorang guru akan menghukum maka hukuman itu bersifat membangun dan tidak menyakiti.. Contohnya: ketika pembelajaran permaianan bolavoli ada peserta didik yang telat maka guru dapat guru dapat memberikan hukuman dengan cara yang baik; kamu sering terlambat, mungkin kamu kurang bugar, bolehkah bapak membantu kamu? Sekarang kamu lari keliling lapangan dua kali supaya kamu bugar. Contoh di atas adalah bentuk penguat negatif dengan cara yang baik sehingga peserta didik tidak merasa dirinya dihukum.
c.       Evaluasi terhadap teori Skinner
Kontribusi
Sistem Skinner dapat dengan mudah diaplikasikan ke berbagai problem mulai dari pelatihan hewan sampai terapi modifikasi perilaku manusia.
Kritik
Skinner dikritik karena tidak menerapkan hukuman dalam proses pembelajaran, sehingga teori ini menyebabkan praktik pengasuhan yang salah dan cacat, pada akhirnya menyebabkan naiknya angka kejahatan, tindakan melanggar hukum.
5.    Jelaskan: (a) konsep teoritis utama Hull, (b) aplikasi teori Hull dalam penjasorkes, (c) evaluasi teori Hull!
Jawaban:
a.  Konsep teoritis utama Hull adalah respons dalam melakukan stimulus diperngaruhi oleh variabel perantara yang berupa kekuatan kebiasaan, dorongan, imbalan, motivasi insentif.
b.    Aplikasi teori Hull dalam penjasorkes adalah; 1) Guru harus bisa mengurangi kecemasan dalam proses pembelajaran karena kecemasan termasuk dalam dorongan. Apabila terlalu cemas maka respons yang diharapkan tidak akan optimal. Misalnya: dalam proses pengambilan nilai praktik pasing atas bolavoli, peserta didik yang mengalami kecemasan tidak akan mendapatkan hasil yang optimal. 2) Untuk mendapatkan respon yang baik maka harus diadakan penguatan. Misalnya: untuk dapat melakukan pasing atas bolavoli dengan baik maka peserta didik harus banyak latihan. 3) Guru hendaknya memberikan imbalan kepada peserta didik untuk mempercepat respons dari stimulus yang diberikan. Misalnya; peserta didik yang dapat melakukan pasing sebanyak 60 kali dalam satu menit diberikan pujian.
c.       Evaluasi teori Hull
Kontribusi
Teori belajar Hull berpengaruh besar terhadap dunia psikologi, dia menunjukkan manfaat dari mengarahkan pandangan seseorang terhadap tujuan utama dari teori perilaku yang sistematis dan ilmiah. Teor Hull membahas sejumlah fenomena behavioral dan kognitif. Cakupan teorinya, yang dipadukan dengan definisi variabelnya yang detail, mengundang banyak penelitian empiris.
Kritik
Teorinya kecil manfaatnya untuk menjelaskan perilaku di luar laboratorium, karena terlalu menekankan pada konsep yang didefinisikan secara operasional dan karena memberikan prediksi yang tidak konsisten.
6.    Jelaskan: (a) konsep teoritis utama Pavlov, (b) aplikasi teori Pavlov dalam penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Pavlov!
Jawaban;
a.    Konsep teoritis utama Pavlov adalah tingkah laku organisme dapat dibentuk melalui pengaturan dan manipulasi lingkungan. Teori ini disebut juga dengan classical conditioning. Dari eksperimennya Pavlov menghasilkan lima hukum pelenyapan eksperimental, pemulihan spontan, pengkondisian tingkat tinggi, generalisasi, diskriminasi.
b.    Aplikasi teori Pavlov dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Untuk membentuk tingkah laku harus dilakukan dengan secara berulang-ulang dengan melakukan pengkondisian tertentu. Contohnya: Ketika ada dua siswa yang selalu bercanda saat pembelajaran di kelas maka guru dapat mengkondisikan lingkungan dengan cara memisahkan tempat duduk peserta didik yang selalu bercanda. 2) Guru penjasorkes hendaklah  ramah dan profesional supaya jadi inspirasi seorang peserta didik untuk menjadi guru. 3) Guru dalam memberikan materi hendaknya singkat dan jelas serta diberikan contoh. Contohnya: Dalam pembelajaran pasing atas permainan bolavoli guru menjelaskan bagaimana cara melakukannya lalu memberikan contoh yang benar dalam melakukan pasing atas bolavoli.
c.       Evaluasi terhadap teori Pavlov
Kontribusi
Pertanyaan yang dirumuskan Pavlov dan sebagian telah dijawab mengenai dinamika CS-US, cara akuisisi respon, generalisasi, dan diskriminasi, serta pelenyapan dan pemulihan spontan, telah memicu banyak studi dalam psikologi hingga saat ini dan juga studi yang berkaitan dengan riset medis.
Kritik
Kritik yang diberikan kepada adalah Pavlov tidak mau menjelaskan belajar yang melibatkan proses mental yang komplek, dan ia berasumsi bahwa hubungan CS-US dari pembelajar tidak dibutuhkan untuk proses belajar.
7.  Jelaskan: (a) konsep teoritis utama Guthrie, (b) aplikasi teori Guthrie dalam penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Guthrie!
Jawaban:
a.  Konsep teoritis utama Guthrie adalah law of contiguity artinya kombinasi stimuli yang mengiringi suatu gerakan akan cenderung diikuti oleh gerakan itu jika kejadiannya berulang. One-trial learning artinya suatu pola stimulus mendapatkan kekuatan asosiatif penuh pada saat pertama kali dipasangkan dengan respons recency principle artinya respons yang terakhir kali dilakukan dalam situasi tertentu cenderung akan dilakukan lagi jika situasi itu dijumpai lagi.
b.   Aplikasi teori Guthrie dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Guru harus menyatakan dengan jelas respons apa yang harus dilakukan untuk suatu stimuli. Contohnya: Ketika melakukan permainan 1,2,3. Jika guru menyebutkan angka satu maka peserta didik harus berdiri sendirian, jika guru menyebutkan dua maka peserta didik harus berdiri berpasangan, jika guru menyebutkan tiga maka peserta didik harus berdiri dengan anggota tiga orang. 2) Dalam proses pembelajaran stimulus-respons hendaknya dilakukan secara berulang-ulang. Contohnya: Untuk bisa mnguasai teknik pasing atas bolavoli peserta didik harus banyak berlatih. 3) Hukuman idealnya menghasilkan perilaku yang diinginkan, bukan sekedar menghentikan perilaku yang tidak diinginkan. Contohnya; Ketika ada peserta didik yang kurang paham mengenai materi tentang kesehatan pribadi, guru dapat memberikan hukuman berupa membuat kliping atau makalah bergambar agar peserta didik paham tentang materi tersebut. Dalam pemberian hukuman ini peserta didik tidak merasa bahwa dirinya sedang dihukum.
c.       Evaluasi terhadap teori Guthrie
Kontribusi
Teori Guthrie unik dalam penegasannya bahwa belajar berasal dari kontiguitas antara stimulus dan respon dan dari kontiguitas itu sendiri. Teori Guthrie menarik ilmuwan karena teorinya dapat menjelaskan proses belajar, pelenyapan, dan generalisasi dengan analisis sederhana. Teorinya berfungsi sebagai pengingat bahwa teori tidak harus rumit untuk menjelaskan perilaku yang kompleks.
Kritik
Penjelasan yang sederhana dianggap oleh beberapa ilmuwan merasa tidak nyaman di antaranya adalah ada situasi menjadi ambigu dan terlalu menggampangkan penjelasan terlalu banyak fenomena.
8.    Jelaskan: (a) konsep teoritis utama Estes, (b) aplikasi teori Estes dalam penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Estes!
Jawaban:
a.     Konsep teoritis utama Estes adalah all or none  artinya belajar terjadi secara lengkap dalam satu percobaan atau tidak terjadi sama sekali.
b.   Aplikasi teori Estes dalam penjasorkes di antaranya adalah guru dalam menyusun rencana pembelajaran sebaiknya detail, terstruktur, tuntas dan mendalam karena pada prinsipnya teori Estes dalam pembelajaran harus menyeluruh. Contohnya; 1) Ketika pembelajaran kesehatan pribadi guru harus menjelaskan secara detail tentang kesehatan pribadi, faktor-faktor apa yang mempengaruhi kesehatan, seberapa penting kesehatan pribadi. 2) ketika menjelaskan cara melakukan pasing atas harus detail, jelas dan mudah dipahami sehingga proses pembelajarannya bisa dikuasai siswa secara menyeluruh.
c.       Evaluasi terhadap teori Estes
Kontribusi
Teorinya mudah diperluas ke teori belajar pada manusia dan diperluas ke jenis-jenis belajar yang lebih kompleks, seperti klasifikasi dan belajar konsep.
Kritik
Cakupan teori Estes sangat terbatas. Estes dan rekan-rekannya menyusun abstraksi matematika dalam teori dengan kondisi eksperimental yang terbatas sehingga menjadi artifisial, maka eksperimen itu tidak bisa merefleksikan lingkungan belajar dunia nyata, dan karenanya hasil dari eksperimen itu mungkin kurang valid dan teorinya lemah.
9.    Jelaskan: (a) konsep teoritis utama Gestalt, (b) aplikasi teori Gestalt dalam penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Gestalt!
Jawaban:
a.   Konsep teoritis utama Gestalt, belajar adalah fenomena kognitif. Organisme mulai melihat solusi setelah memikirkan problem. Pembelajar memikirkan semua unsur yang dibutuhkan untuk memecahkan problem dan menempatkannya bersama (secara kognitif) dalam satu cara dan kemudian ke cara-cara lainnya sampai problem terselesaikan. Belajar menurut teori ini dilakukan secara bertahap.
b.      Aplikasi teori Gestalt dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah dengan cara mereka sendiri, peran guru hanya sebagai fasilitator dan pengawas. Contohnya: Ketika pembelajaran memasukkan bolabasket ke keranjang dan banyak siswa yang gagal maka guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari solusi, kenapa bolabasket tidak masuk ke keranjang. 2) Pembelajaran hendaknya dilakukan secara bertahap. Contohnya: Guru menjelaskan cara memasukkan bolabasket ke keranjang secara bertahap dan jelas, bagaimana posisi tangan dan jari, posisi tubuh, posisi kepala, posisi kaki.
c.       Evaluasi terhadap teori Gestalt
Kontribusi
Kontribusi penting dari teori Gestlat adalah kritiknya terhadap pendekatan molekular atau atomistik dari behaviorisme S-R. Ditunjukkan bahwa baik itu persepsi maupun belajar dicirikan oleh proses kognitif  yang mengorganisasikan pengalaman psikologis. Dengan memperhatikan pada kepuasaan yang datang dari penemuan atau pemecahan problem, psikologi Gestlat sering menjadi perhatian utama psikologi kognitif kontemporer.
Kritik
Teori belajar dalam konsep pemahaman, makna dan organisasi dipandang tidak bermakna dari riset behavioristik.
10.    Jelaskan: (a) konsep teoritis utama Piaget, (b) aplikasi teori Piaget dalam penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Piaget!
Jawaban:
a.     Konsep teoritis utama Piaget adalah daftarnya mengenai tahapan perkembangan pada masing-masing tahapan, skemata anak-anak memiliki ciri tertentu yang berbeda dari ciri tahapan sebelum atau sesudahnya. Dengan mengetahui tahapan seorang anak saat ini kita bisa memprediksi dengan akurat bagaimana anak akan menjawab berbagai pertanyaan mengenai bagaimana dan mengapa terjadi sesuatu.
b.     Aplikasi teori Piaget dalam penjasorkes di antaranya adalah 1) Guru harus tahu level fungsi struktur kognitif siswa. Contohnya: Dalam proses pembelajaran di kelas tentang materi peraturan bermain basket ada siswa yang langsung paham setelah satu kali guru menjelaskan dan ada yang belum paham setelah satu kali penjelasan. 2) Dapat membantu guru dalam menyelesaikan masalah siswa dengan merekontruksi ruang hidup mereka. Contohnya; Ketika ada peserta didik yang bermasalah dalam proses pembelajaran, guru dapat mencari informasi terlebih dahulu  tentang latar belakang orang tuanya, permasalahan dalam keluarga dan lain-lain sehingga guru dapat memberikan solusi yang tepat.
c.       Evaluasi terhadap teori Piaget
Kontribusi
Kontribusi Piaget adalah mengidentifikasi aspek kualitatif dari belajar. Secara spesifik, konsep asimilasi dan akomodasinya mengidentifikasi dua tipe pengalaman belajar. Keduanya adalah proses belajar; keduanya melibatkan akuisi dan penyimpanan informasi. Namun asimilasi adalah jenis belajar yang statis, dibatasi oleh struktur kognitif yang ada; akomodasi adalah pertumbuhan progresif dari struktur kognitif yang mengubah karakter dari semua proses belajar selanjutnya.
Kritik
Metode klinisnya dapat menyediakan informasi yang tidak dapat dicatat dengan mudah dalam eksperimen laboratorium yang ketat. Metodenya ideal untuk menemukan arah riset di masa depan di dalam kondisi yang didefinisikan secara ketat, tetapi kita harus hati-hati saat mengambil kesimpulan observasi yang dibuat dengan metode klinis karena metode ini kekurangan kontrol eksperimen yang ketat.
11.    Jelaskan: (a) konsep teoritis utama Tolman, (b) aplikasi teori Tolman dalam penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Tolman!
Jawaban
a.    Konsep teoritis utama Tolman disebut behaviorisme purposif (purposive behaviorism). Karena teori ini tergolong behaviorisme, yang dibahas adalah perilaku objektif. Berubahnya perilaku seiring perubahan pengalaman menghadapi dunia eksternal. Kebanyakan perilaku kita di samping dilakukan sebagai respon atas stimuli juga merupakan upaya untuk mencapai tujuan tertentu.
b.      Aplikasi teori Tolman dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Guru hendaknya membuat kelompok belajar atau diskusi di dalam kelas. Yang penting untuk peserta didik adalah mempunyai kesempatan untuk menguji ide-idenya secara memadai. 2) Guru memberikan topik dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Contohnya: Teknik dasar memukul dalam beladiri, guru bertanya tangan kanan atau kiri yang lebih kuat untuk memukul? Hal ini tentu akan memberikan sudut pandang yang berbeda kepada peserta didik, karena kemampuan atau kekuatan setiap peserta didik berbeda, ada yang kuat memukul dengan kanan kiri dan ada yang kuat memukul dengan tangan kiri.
c.       Evaluasi terhadap teori Tolman
Kontribusi
Penelitian Tolman tentang belajar spasial (ruang) dan peta kognitif masih menjadi pedoman riset terhadap belajar ruang pada manusia dan nonmanusia. Tolman percaya pada metode behaviorisme yang ketat dan dia memperluasnya ke perilaku molar dan kejadian mental.
Kritik
Teorinya tidak mudah diteliti secara empiris. Teorinya menggunakan banyak variabel individual, bebas dan intervening yang sulit untuk dijelaskan semuanya.
12.    Jelaskan: (a) konsep teoritis utama Bandura, (b) aplikasi teori Bandura dalam penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Bandura!
Jawaban:
a.       Konsep teoritis utama Bandura adalah anak-anak bisa belajar membuat respon-respon sama yang dibuat oleh orang dewasa atau lainnya. Yang dilakukan pemimpin atau guru adalah menyediakan petunjuk meneganai respon yang akan mendapat penguatan. Kita bisa belajar menyususn respon-respon sederhana dalam urutan kompleks dengan mengamati dan mengimitasi orang lain. Dalam teori ini ada hubungan resiprokal antara lingkungan, perilaku dan individu. Teori ini disebut juga teori modeling.
b.  Aplikasi teori Bandura dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Menuntut guru untuk profesional karena peran guru sebagai model yang akan ditiru oleh peserta didik. Contohnya: Ketika memberikan contoh melakukan servis atas bola voli harus benar sehingga peserta didik tertarik untuk melakukan servis, jika guru tidak mampu melakukan maka dapat menyuruh peserta didik yang menguasai teknik servis atas bolavoli dengan baik sehingga contoh yang diberikan memberikan ketertarikan kepada peserta yang lain. Contoh lain adalah dalam menyampaikan materi harus tegas, jelas, mudah dipahami dan menggunakan gaya mengajar yang komunikatif. 2) Jika peserta didik memperhatikan, meyimpan dan mampu melakukan perilaku yang dipelajari lewat observasi itu, siswa harus punya insentif (dorongan) untuk melakukannya. Contohnya: Peserta didik mungkin mau melakukan servis atas bolavoli jika mereka diberi nilai, pujian, penghargaan oleh guru.
c.       Evaluasi terhadap teori Bandura
Kontribusi
Interaksi tiga arah yang disajikan dalam gagasannya tentang determinisme resiprokal. Bandura menunjukkan bahwa teori behavioristik awal cenderung memandang perilaku sebagai produk akhir dari orang dan lingkungan atau interaksi orang-lingkungan. Determinise resiprokal menyatakan bahwa perilaku adalah produk dari orang dan lingkungan dan juga mempengaruhi orang dan lingkungan .
Kritik
Bandura dikritik karena determinisme resiprokalnya. Bandura dianggap determis, prinsip determinisme resiprokal menolak analisis kausal standar. Artinya ,  jika perilaku menyebabkan perubahan dalam perilaku, sementara lingkungan menyebabkan perubahan dalam perilaku dan orang, dan seterusnya, maka tugas menumukan apa penyebab sesungguhnya menjadi mustahil.
13.     Jelaskan: (a) konsep teoritis utama Norman, (b) ingatan (memory) (c) aplikasi teori Norman dalam penjasorkes, (d) evaluasi terhadap teori Norman!
Jawaban:
a.   Konsep teoritis utama Norman adalah menjelaskan cara seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Hukum belajar dalam teori ini meliputi tiga hal yaitu, hukum hubungan sebab akibat (the law of causal relationship), belajar sebab akibat (the law of causal learning), hukum umpan balik informasi (the law of information feedback)
b.  Ingatan (memory) adalah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat pada otak. Ingatan dalam jangka waktu tertentu bisa hilang atau lupa. Norman mengatakan bahwa terdapat tiga hal yang harus dikelola untuk mengingat dengan baik yaitu, menerima (acquistion), menyimpan (retention) dan mengingat kembali (retrieval). Ada tiga memory menurut Norman Sensory MemoryShort Term MemoryLong TermMemory.
c.   Aplikasi teori Norman dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Guru memberikan penjelasan yang aplikatif sehingga mudah diingat oleh peserta didik. Contohnya; guru memberikan contoh cara membersihkan gigi dengan benar lalu diikuti peserta didik sehingga pembelajaran ini akan mudah dipahami dan diingat. 2) Menggunakan model pembelajaran dengan komputer. Karena cara ini akan menarik minat siswa untuk belajar, dengan minat yang tinggi siswa akan lebih antusias sehingga akan mudah memahami dan mengingat materi yang disampaikan. Contohnya: memberikan materi tentang teknik dasar bolavoli  dengan menggunakan video. 3) Guru dalam menjelaskan materi harus komunikatif dan mudah dipahami.
d.      Evaluasi terhadap teori Norman
Kontribusi
Pendekatan proses informasi menyediakan kerangka kerja di mana proses kognitif yang kompleks dapat dipelajari secara sistematis dan objektif. Norman menekankan fakta bahwa perilaku manusia adalah hasil dari interaksi merangsang kondisi saat ini, kenangan pengalaman masa lalu, emosi, kepercayaan, sikap, pengaruh budaya dan sosial, dan interaksi sesama manusia. Norman mengatakan untuk benar-benar mengerti mengapa manusia bertindak seperti yang mereka lakukan, kita harus memahami bagaimana variabel ini dan lainnya berinteraksi satu sama lain.
Kritik
Teori Norman mengabaikan psikologi eksperimental karena berkaitan dengan belajar dan mengabaikan daerah penting psikologi yaitu, perilaku abnormal dan psikoterapi. Teori ini juga tidak membahas perbedaan individual yang biasa termasuk dalam bagian teori kepribadian. Komputer hanya memiliki nilai yang terbatas sebagai model untuk belajar.