Bagi yang sedang mencari referensi tentang teori pembelajaran dan implementasi dalam penjaskes berikut saya bagikan untuk temen-temen. Semoga bermanfaat:).
1. Jelaskan
(a) perbedaan belajar dan performa (berikan contoh), (b) hubungan antara
belajar dan survival, (c) pentingnya
mempelajari proses belajar, (d) empat pilar belajar menurut UNESCO: learning to know, learning to do, learning
to live together dan leraning to be!
Jawaban:
a. Belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi tahu. Contohnya:
sebelum belajar, seseorang tidak mengetahui bagaimana cara untuk menendang bola
dengan kaki bagian dalam. Namun setelah belajar, dia mengetahui cara menendang
bola menggunakan kaki bagian dalam dengan benar.
Performa adalah penampilan yang
dilakukan oleh seseorang setelah belajar. Contohnya: setelah seseorang belajar cara
menendang bola menggunakan kaki bagian dalam maka ia akan berusaha untuk
menampilkan/ mempraktekkan menendang bola menggunakan kaki bagian dalam.
b. Hubungan
belajar dan survival sangat erat.
Seseorang selalu belajar untuk tetap mempertahankan hidupnya. Proses belajar
memungkinkan organisme menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Agar bisa
bertahan hidup, organisme harus belajar tentang objek lingkungan mana yang
positif, negatif dan netral. Contoh: seorang siswa akan selalu belajar
bagaimana caranya bergaul agar bisa tetap bertahan dan diakui teman-temannya di
lingkungan sekolah, seorang anggota pemain sepak bola akan selalu belajar untuk
menjadi pemain terbaik agar dia bisa tetap bertahan dalam sebuah tim, seorang
pendaki gunung akan belajar bagaimana caranya bertahan hidup pada saat
pendakian. Madu adalah positif bagi beruang, namun ia mesti belajar memanjat
pohon agar bisa mendapatkannya.
c. Mempelajari
proses belajar sangatlah penting. Dalam proses belajar kita akan mengetahui
tentang kesulitan atau kelemahan kita dalam belajar sesuatu. Dari proses
belajar kita akan selalu berusaha untuk mengatasi kesulitan atau kelemahan
tersebut. Dengan menghargai suatu proses belajar kita akan mempunyai
pengalaman-pengalaman baru.
d. Learning to know
artinya bahwa belajar adalah suatu proses untuk mengetahui sesuatu. Contohnya:
sebelum belajar seseorang tidak mengetahui tentang teknik dasar dalam permainan
bolavoli tetapi setelah belajar dia mengetahui teknik dasar dalam permaianan
bolavoli.
Learning
to do artinya bahwa dalam belajar setelah mengetahui
seseorang bisa melakukan sesuatu. Contohnya: setelah mengetahui teknik dasar
dalam permainan bola voli seseorang dapat melakukan atau mengimplikasikan
teknik dasar tersebut.
Learning
to live together artinya setelah mengetahui dan dapat
melakukan sesuatu dari yang kita pelajari, selanjutnya kita diharapkan dapat
berbagi kepada orang lain. Contohnya: setelah mengetahui dan dapat melakukan teknik
dasar dalam permainan bolavoli, selanjutnya kita diharapkan dapat berbagi
tentang teknik dasar dalam permainan bolavoli kepada orang lain.
Learning
to be artinya setelah mengetahui, melakukan dan dapat
berbagi kepada orang lain, kita diharapkan dapat membuat sesuatunya menjadi
lebih baik. Contohnya: setelah mengetahui, melakukan dan dapat berbagi kita
bisa menjadi atlet voli yang berprestasi untuk memperbaiki prestasi cabang
olahraga bolavoli.
2. Jelaskan:
(a) teori belajar menurut konsep: behaviorisme, kognitivisme, dan
konstruktivisme, (b) kritik terhadap belajar-belajar tersebut.
Jawaban
a. Konsep
belajar behaviorisme adalah konsep belajar yang menekankan pada perubahan
tingkah laku peserta didik melalui stimulus dan respon yang dapat diamati
secara langsung.
Kritik
terhadap teori ini adalah menganggap pasif peserta didik, hanya mengakui adanya
stimulus dan respon yang dapat diamati, ruang gerak peserta didik untuk
berkreasi terbatas.
b. Konsep
belajar kognitivisme adalah belajar yang menekankan pada akal pikiran manusia.
Belajar merupakan proses penemuan dan transformasi informasi kompleks yang
berlangsung pada diri seseorang. Teori ini menganggap bahwa peserta didik
memproses informasi dan pelajaran melalui upaya mengorganisir, menyimpan dan
kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan lingkungan yang
telah ada.
Kritik
terhadap teori ini adalah tidak bisa diterapkan pada semua jenjang pendidikan.
Mengaanggap semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang sama
dan tidak dibeda-bedakan. Metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik
dalam mengembangkan pengetahuan dan cara peserta didik dalam mencarinya, karena
pada dasarnya masing-masing peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda.
Dalam sekolah kejuruan metode ini akan menyulitkan siswa karena siswa
membutuhkan praktek.
c. Konsep
belajar konstruktivisme adalah proses belajar untuk membangun pengetahuan
melalui pengalaman yang nyata dari lapangan. Peserta didik akan cepat memiliki
pengetahuan jika pengetahuan itu dibangun dari realitas yang ada di masyarakat.
Kritik
terhadap teori ini adalah teori ini sulit diterapkan apabila guru kurang
mendukung siswanya dalam proses pembelajaran.
3. Jelaskan:
(a) konsep teoritis utama Thorndike, (b) aplikasi teori Thorndike dalam
penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Thorndike!
Jawaban:
a. Konsep
teoritis utama Thorndike adalah belajar merupakan proses interaksi antara
stimulus dan respons. Konsep utama teori ini disebut juga trial and error learning (belajar dengan uji coba) dan transfer training. Dari percobaan yang dilakukan
Thorndike menghasilkan tiga hukum yaitu hukum kesiapan (law of readness), hukum latihan (law of exercise), hukum efek (law
of effect).
Hukum kesiapan Thorndike adalah 1)
ketika seseorang siap untuk melakukan suatu tindakan, maka melakukannya akan
memuaskan. 2) Ketika seseorang siap untuk melakukan suatu tindakan, jika tidak
melakukannya akan menjengkelkan. 3) Ketika seseorang belum siap melakukan
sesuatu tindakan tetapi dipaksa melakukannya, maka melakukannya akan
menjengkelkan.
Hukum latihan Thorndike adalah: 1)
Koneksi antara stimulus dan respons akan menguat saat keduanya dipakai. Melatih
hubungan antara situasi yang menstimulusi dengan suatu respons akan memperkuat koneksi
di antara keduanya. 2) Koneksi antara situasi dan respon akan melemah apabila
praktik hubungan dihentikan atau jika ingatan neural tidak dipakai.
Hukum Efek Thorndike adalah jika
suatu respons diikuti dengan satisfying
state of affairs (keadaan yang memuaskan), kekuatan koneksinya akan
bertambah. Jika respons diikuti dengan annoying
state of affairs (keadaan yang menjengkelkan), kekuatan koneksi itu
menurun.
b. Aplikasi
teori Thorndike dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Guru dituntut untuk
menyiapkan mental peserta didik sebelum mengikuti proses pembelajaran. 2) Guru
sebaiknya mengarahkan siswa untuk terus melatih kemampuan yang telah
dipelajarinya. Contohnya: siswa telah belajar bagaimana menendang bola dengan
kaki bagian dalam, untuk itu peserta didik harus terus melatih kemampuan
tersebut agar menguatkan kemampuannya. 3) Guru hendaknya memperhatikan situasi
yang dihadapi murid. 4) Guru hendaknya menjalin hubungan baik dengan peserta didik
agar peserta didik merasa nyaman dan mau mengikuti respons dari stimulus yang
diberikannya. 5) Memberikan apresiasi kepada peserta didik setelah melakukan
respons dari stimulus yang diberikan agar kekuatan koneksi stimulus-respons
meningkat.
c. Evaluasi
terhadap teori Thorndike:
Kontribusi
Thorndike
adalah orang pertama yang menemukan dan mengembangkan fenomena belajar trial and error dan transfer training. Dengan hukum efeknya Thorndike
adalah orang pertama yang mengamati, dalam kondisi yang terkontrol, bahwa
konsekuensi perilaku akan menghasilkan efek terhadap kekuatan perilaku.
Thorndike adalah orang pertama meneliti mengapa orang bisa lupa melalui hukum latihannya
dan meneliti pengekangan perilaku lewat kajiannya terhadap hukuman.
Kritik
Kritik
terhadap hukum efek menyatakan bahwa argumen Thorndike bersifat sirkular
(berputar-putar): jika probabilitas respons meningkat, itu dikatakan karena
adanya keadaan yang memuaskan; jika tidak meningkat, itu dikatakan karena tidak
ada unsur pemuas (satisfier).
Penjelasan teori ini dianggap tidak memungkinkan untuk diuji karena kejadian
yang sama (peningkatan probabilitas respons) dipakai untuk mendeteksi baik itu
proses belajar maupun keadaan yang memuaskan. Kritik kedua terhadap hukum efek
Thorndike terkait dengan cara hubungan S-R diperkuat atau diperlemah.
4. Jelaskan:
(a) konsep teoritisi utama Skinner, (b) aplikasi teori Skinner dalam
penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Skinner!
Jawaban
a. Konsep
utama Skinner adalah disebut juga dengan pengkodisian operan yang artinya
setiap respons yang diikuti dengan stimulus yang menguatkan cenderung akan
diulang, stimulus yang menguatkan adalah segala sesuatu yang memperbesar
rata-rata terjadinya respons. Penguat dapat berupa penguat positif dan penguat
negatif. Pemberian hukuman harus bersifat membangun dan tidak menyakiti
sehingga peserta didik tidak merasa bahwa dirinya sedang dihukum.
b. Aplikasi
teori Skinner dalam penjasorkes adalah: 1) Hasil belajar harus segera
diberitahukan kepada peserta didik, misalnya: ketika pengambilan nilai praktek
pasing dengan menggunakan kaki bagian dalam, maka hasilnya harus segera
diumumkan supaya peserta didik dapat mengevaluasi sendiri kesalahannya. 2) Ketika
seorang guru akan menghukum maka hukuman itu bersifat membangun dan tidak
menyakiti.. Contohnya: ketika pembelajaran permaianan bolavoli ada peserta
didik yang telat maka guru dapat guru dapat memberikan hukuman dengan cara yang
baik; kamu sering terlambat, mungkin kamu kurang bugar, bolehkah bapak membantu
kamu? Sekarang kamu lari keliling lapangan dua kali supaya kamu bugar. Contoh
di atas adalah bentuk penguat negatif dengan cara yang baik sehingga peserta
didik tidak merasa dirinya dihukum.
c. Evaluasi
terhadap teori Skinner
Kontribusi
Sistem
Skinner dapat dengan mudah diaplikasikan ke berbagai problem mulai dari
pelatihan hewan sampai terapi modifikasi perilaku manusia.
Kritik
Skinner dikritik karena tidak
menerapkan hukuman dalam proses pembelajaran, sehingga teori ini menyebabkan
praktik pengasuhan yang salah dan cacat, pada akhirnya menyebabkan naiknya
angka kejahatan, tindakan melanggar hukum.
5. Jelaskan:
(a) konsep teoritis utama Hull, (b) aplikasi teori Hull dalam penjasorkes, (c)
evaluasi teori Hull!
Jawaban:
a. Konsep
teoritis utama Hull adalah respons dalam melakukan stimulus diperngaruhi oleh
variabel perantara yang berupa kekuatan kebiasaan, dorongan, imbalan, motivasi
insentif.
b. Aplikasi
teori Hull dalam penjasorkes adalah; 1) Guru harus bisa mengurangi kecemasan
dalam proses pembelajaran karena kecemasan termasuk dalam dorongan. Apabila
terlalu cemas maka respons yang diharapkan tidak akan optimal. Misalnya: dalam
proses pengambilan nilai praktik pasing atas bolavoli, peserta didik yang
mengalami kecemasan tidak akan mendapatkan hasil yang optimal. 2) Untuk
mendapatkan respon yang baik maka harus diadakan penguatan. Misalnya: untuk
dapat melakukan pasing atas bolavoli dengan baik maka peserta didik harus
banyak latihan. 3) Guru hendaknya memberikan imbalan kepada peserta didik untuk
mempercepat respons dari stimulus yang diberikan. Misalnya; peserta didik yang
dapat melakukan pasing sebanyak 60 kali dalam satu menit diberikan pujian.
c. Evaluasi
teori Hull
Kontribusi
Teori belajar Hull berpengaruh
besar terhadap dunia psikologi, dia menunjukkan manfaat dari mengarahkan
pandangan seseorang terhadap tujuan utama dari teori perilaku yang sistematis
dan ilmiah. Teor Hull membahas sejumlah fenomena behavioral dan kognitif. Cakupan
teorinya, yang dipadukan dengan definisi variabelnya yang detail, mengundang
banyak penelitian empiris.
Kritik
Teorinya kecil manfaatnya untuk
menjelaskan perilaku di luar laboratorium, karena terlalu menekankan pada
konsep yang didefinisikan secara operasional dan karena memberikan prediksi
yang tidak konsisten.
6. Jelaskan:
(a) konsep teoritis utama Pavlov, (b) aplikasi teori Pavlov dalam penjasorkes,
(c) evaluasi terhadap teori Pavlov!
Jawaban;
a. Konsep
teoritis utama Pavlov adalah tingkah laku organisme dapat dibentuk melalui
pengaturan dan manipulasi lingkungan. Teori ini disebut juga dengan classical conditioning. Dari
eksperimennya Pavlov menghasilkan lima hukum pelenyapan eksperimental,
pemulihan spontan, pengkondisian tingkat tinggi, generalisasi, diskriminasi.
b. Aplikasi
teori Pavlov dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Untuk membentuk tingkah
laku harus dilakukan dengan secara berulang-ulang dengan melakukan
pengkondisian tertentu. Contohnya: Ketika ada dua siswa yang selalu bercanda
saat pembelajaran di kelas maka guru dapat mengkondisikan lingkungan dengan
cara memisahkan tempat duduk peserta didik yang selalu bercanda. 2) Guru
penjasorkes hendaklah ramah dan
profesional supaya jadi inspirasi seorang peserta didik untuk menjadi guru. 3)
Guru dalam memberikan materi hendaknya singkat dan jelas serta diberikan
contoh. Contohnya: Dalam pembelajaran pasing atas permainan bolavoli guru
menjelaskan bagaimana cara melakukannya lalu memberikan contoh yang benar dalam
melakukan pasing atas bolavoli.
c. Evaluasi
terhadap teori Pavlov
Kontribusi
Pertanyaan
yang dirumuskan Pavlov dan sebagian telah dijawab mengenai dinamika CS-US, cara
akuisisi respon, generalisasi, dan diskriminasi, serta pelenyapan dan pemulihan
spontan, telah memicu banyak studi dalam psikologi hingga saat ini dan juga
studi yang berkaitan dengan riset medis.
Kritik
Kritik
yang diberikan kepada adalah Pavlov tidak mau menjelaskan belajar yang melibatkan
proses mental yang komplek, dan ia berasumsi bahwa hubungan CS-US dari
pembelajar tidak dibutuhkan untuk proses belajar.
7. Jelaskan:
(a) konsep teoritis utama Guthrie, (b) aplikasi teori Guthrie dalam penjasorkes,
(c) evaluasi terhadap teori Guthrie!
Jawaban:
a. Konsep
teoritis utama Guthrie adalah law of
contiguity artinya kombinasi stimuli yang mengiringi suatu gerakan akan
cenderung diikuti oleh gerakan itu jika kejadiannya berulang. One-trial learning artinya suatu pola
stimulus mendapatkan kekuatan asosiatif penuh pada saat pertama kali
dipasangkan dengan respons recency
principle artinya respons yang terakhir kali dilakukan dalam situasi
tertentu cenderung akan dilakukan lagi jika situasi itu dijumpai lagi.
b. Aplikasi
teori Guthrie dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Guru harus menyatakan
dengan jelas respons apa yang harus dilakukan untuk suatu stimuli. Contohnya:
Ketika melakukan permainan 1,2,3. Jika guru menyebutkan angka satu maka peserta
didik harus berdiri sendirian, jika guru menyebutkan dua maka peserta didik
harus berdiri berpasangan, jika guru menyebutkan tiga maka peserta didik harus
berdiri dengan anggota tiga orang. 2) Dalam proses pembelajaran
stimulus-respons hendaknya dilakukan secara berulang-ulang. Contohnya: Untuk
bisa mnguasai teknik pasing atas bolavoli peserta didik harus banyak berlatih.
3) Hukuman idealnya menghasilkan perilaku yang diinginkan, bukan sekedar
menghentikan perilaku yang tidak diinginkan. Contohnya; Ketika ada peserta
didik yang kurang paham mengenai materi tentang kesehatan pribadi, guru dapat
memberikan hukuman berupa membuat kliping atau makalah bergambar agar peserta
didik paham tentang materi tersebut. Dalam pemberian hukuman ini peserta didik
tidak merasa bahwa dirinya sedang dihukum.
c. Evaluasi
terhadap teori Guthrie
Kontribusi
Teori
Guthrie unik dalam penegasannya bahwa belajar berasal dari kontiguitas antara
stimulus dan respon dan dari kontiguitas itu sendiri. Teori Guthrie menarik
ilmuwan karena teorinya dapat menjelaskan proses belajar, pelenyapan, dan
generalisasi dengan analisis sederhana. Teorinya berfungsi sebagai pengingat
bahwa teori tidak harus rumit untuk menjelaskan perilaku yang kompleks.
Kritik
Penjelasan
yang sederhana dianggap oleh beberapa ilmuwan merasa tidak nyaman di antaranya
adalah ada situasi menjadi ambigu dan terlalu menggampangkan penjelasan terlalu
banyak fenomena.
8. Jelaskan:
(a) konsep teoritis utama Estes, (b) aplikasi teori Estes dalam penjasorkes,
(c) evaluasi terhadap teori Estes!
Jawaban:
a. Konsep
teoritis utama Estes adalah all or none artinya belajar terjadi secara lengkap dalam
satu percobaan atau tidak terjadi sama sekali.
b. Aplikasi teori Estes dalam penjasorkes di
antaranya adalah guru dalam menyusun rencana pembelajaran sebaiknya detail, terstruktur,
tuntas dan mendalam karena pada prinsipnya teori Estes dalam pembelajaran harus
menyeluruh. Contohnya; 1) Ketika pembelajaran kesehatan pribadi guru harus
menjelaskan secara detail tentang kesehatan pribadi, faktor-faktor apa yang
mempengaruhi kesehatan, seberapa penting kesehatan pribadi. 2) ketika
menjelaskan cara melakukan pasing atas harus detail, jelas dan mudah dipahami
sehingga proses pembelajarannya bisa dikuasai siswa secara menyeluruh.
c. Evaluasi
terhadap teori Estes
Kontribusi
Teorinya
mudah diperluas ke teori belajar pada manusia dan diperluas ke jenis-jenis
belajar yang lebih kompleks, seperti klasifikasi dan belajar konsep.
Kritik
Cakupan
teori Estes sangat terbatas. Estes dan rekan-rekannya menyusun abstraksi
matematika dalam teori dengan kondisi eksperimental yang terbatas sehingga
menjadi artifisial, maka eksperimen itu tidak bisa merefleksikan lingkungan
belajar dunia nyata, dan karenanya hasil dari eksperimen itu mungkin kurang
valid dan teorinya lemah.
9. Jelaskan:
(a) konsep teoritis utama Gestalt, (b) aplikasi teori Gestalt dalam
penjasorkes, (c) evaluasi terhadap teori Gestalt!
Jawaban:
a. Konsep
teoritis utama Gestalt, belajar adalah fenomena kognitif. Organisme mulai
melihat solusi setelah memikirkan problem. Pembelajar memikirkan semua unsur
yang dibutuhkan untuk memecahkan problem dan menempatkannya bersama (secara
kognitif) dalam satu cara dan kemudian ke cara-cara lainnya sampai problem
terselesaikan. Belajar menurut teori ini dilakukan secara bertahap.
b. Aplikasi
teori Gestalt dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah dengan cara mereka
sendiri, peran guru hanya sebagai fasilitator dan pengawas. Contohnya: Ketika
pembelajaran memasukkan bolabasket ke keranjang dan banyak siswa yang gagal
maka guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari solusi,
kenapa bolabasket tidak masuk ke keranjang. 2) Pembelajaran hendaknya dilakukan
secara bertahap. Contohnya: Guru menjelaskan cara memasukkan bolabasket ke
keranjang secara bertahap dan jelas, bagaimana posisi tangan dan jari, posisi
tubuh, posisi kepala, posisi kaki.
c. Evaluasi
terhadap teori Gestalt
Kontribusi
Kontribusi
penting dari teori Gestlat adalah kritiknya terhadap pendekatan molekular atau
atomistik dari behaviorisme S-R. Ditunjukkan bahwa baik itu persepsi maupun
belajar dicirikan oleh proses kognitif
yang mengorganisasikan pengalaman psikologis. Dengan memperhatikan pada
kepuasaan yang datang dari penemuan atau pemecahan problem, psikologi Gestlat
sering menjadi perhatian utama psikologi kognitif kontemporer.
Kritik
Teori
belajar dalam konsep pemahaman, makna dan organisasi dipandang tidak bermakna
dari riset behavioristik.
10. Jelaskan:
(a) konsep teoritis utama Piaget, (b) aplikasi teori Piaget dalam penjasorkes,
(c) evaluasi terhadap teori Piaget!
Jawaban:
a. Konsep
teoritis utama Piaget adalah daftarnya mengenai tahapan perkembangan pada
masing-masing tahapan, skemata anak-anak memiliki ciri tertentu yang berbeda
dari ciri tahapan sebelum atau sesudahnya. Dengan mengetahui tahapan seorang
anak saat ini kita bisa memprediksi dengan akurat bagaimana anak akan menjawab
berbagai pertanyaan mengenai bagaimana dan mengapa terjadi sesuatu.
b. Aplikasi
teori Piaget dalam penjasorkes di antaranya adalah 1) Guru harus tahu level
fungsi struktur kognitif siswa. Contohnya: Dalam proses pembelajaran di kelas
tentang materi peraturan bermain basket ada siswa yang langsung paham setelah
satu kali guru menjelaskan dan ada yang belum paham setelah satu kali
penjelasan. 2) Dapat membantu guru dalam menyelesaikan masalah siswa dengan
merekontruksi ruang hidup mereka. Contohnya; Ketika ada peserta didik yang
bermasalah dalam proses pembelajaran, guru dapat mencari informasi terlebih
dahulu tentang latar belakang orang
tuanya, permasalahan dalam keluarga dan lain-lain sehingga guru dapat
memberikan solusi yang tepat.
c. Evaluasi
terhadap teori Piaget
Kontribusi
Kontribusi
Piaget adalah mengidentifikasi aspek kualitatif dari belajar. Secara spesifik,
konsep asimilasi dan akomodasinya mengidentifikasi dua tipe pengalaman belajar.
Keduanya adalah proses belajar; keduanya melibatkan akuisi dan penyimpanan
informasi. Namun asimilasi adalah jenis belajar yang statis, dibatasi oleh
struktur kognitif yang ada; akomodasi adalah pertumbuhan progresif dari
struktur kognitif yang mengubah karakter dari semua proses belajar selanjutnya.
Kritik
Metode
klinisnya dapat menyediakan informasi yang tidak dapat dicatat dengan mudah
dalam eksperimen laboratorium yang ketat. Metodenya ideal untuk menemukan arah
riset di masa depan di dalam kondisi yang didefinisikan secara ketat, tetapi
kita harus hati-hati saat mengambil kesimpulan observasi yang dibuat dengan
metode klinis karena metode ini kekurangan kontrol eksperimen yang ketat.
11. Jelaskan:
(a) konsep teoritis utama Tolman, (b) aplikasi teori Tolman dalam penjasorkes,
(c) evaluasi terhadap teori Tolman!
Jawaban
a. Konsep
teoritis utama Tolman disebut behaviorisme
purposif (purposive behaviorism). Karena teori ini tergolong behaviorisme,
yang dibahas adalah perilaku objektif. Berubahnya perilaku seiring perubahan
pengalaman menghadapi dunia eksternal. Kebanyakan perilaku kita di samping dilakukan
sebagai respon atas stimuli juga merupakan upaya untuk mencapai tujuan
tertentu.
b. Aplikasi
teori Tolman dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Guru hendaknya membuat
kelompok belajar atau diskusi di dalam kelas. Yang penting untuk peserta didik
adalah mempunyai kesempatan untuk menguji ide-idenya secara memadai. 2) Guru
memberikan topik dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Contohnya: Teknik
dasar memukul dalam beladiri, guru bertanya tangan kanan atau kiri yang lebih
kuat untuk memukul? Hal ini tentu akan memberikan sudut pandang yang berbeda
kepada peserta didik, karena kemampuan atau kekuatan setiap peserta didik
berbeda, ada yang kuat memukul dengan kanan kiri dan ada yang kuat memukul
dengan tangan kiri.
c. Evaluasi
terhadap teori Tolman
Kontribusi
Penelitian
Tolman tentang belajar spasial (ruang) dan peta kognitif masih menjadi pedoman
riset terhadap belajar ruang pada manusia dan nonmanusia. Tolman percaya pada
metode behaviorisme yang ketat dan dia memperluasnya ke perilaku molar dan kejadian
mental.
Kritik
Teorinya
tidak mudah diteliti secara empiris. Teorinya menggunakan banyak variabel
individual, bebas dan intervening
yang sulit untuk dijelaskan semuanya.
12. Jelaskan:
(a) konsep teoritis utama Bandura, (b) aplikasi teori Bandura dalam penjasorkes,
(c) evaluasi terhadap teori Bandura!
Jawaban:
a. Konsep
teoritis utama Bandura adalah anak-anak bisa belajar membuat respon-respon sama
yang dibuat oleh orang dewasa atau lainnya. Yang dilakukan pemimpin atau guru
adalah menyediakan petunjuk meneganai respon yang akan mendapat penguatan. Kita
bisa belajar menyususn respon-respon sederhana dalam urutan kompleks dengan
mengamati dan mengimitasi orang lain. Dalam teori ini ada hubungan resiprokal
antara lingkungan, perilaku dan individu. Teori ini disebut juga teori
modeling.
b. Aplikasi
teori Bandura dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Menuntut guru untuk
profesional karena peran guru sebagai model yang akan ditiru oleh peserta
didik. Contohnya: Ketika memberikan contoh melakukan servis atas bola voli
harus benar sehingga peserta didik tertarik untuk melakukan servis, jika guru
tidak mampu melakukan maka dapat menyuruh peserta didik yang menguasai teknik
servis atas bolavoli dengan baik sehingga contoh yang diberikan memberikan
ketertarikan kepada peserta yang lain. Contoh lain adalah dalam menyampaikan materi
harus tegas, jelas, mudah dipahami dan menggunakan gaya mengajar yang
komunikatif. 2) Jika peserta didik memperhatikan, meyimpan dan mampu melakukan
perilaku yang dipelajari lewat observasi itu, siswa harus punya insentif
(dorongan) untuk melakukannya. Contohnya: Peserta didik mungkin mau melakukan
servis atas bolavoli jika mereka diberi nilai, pujian, penghargaan oleh guru.
c. Evaluasi
terhadap teori Bandura
Kontribusi
Interaksi tiga arah yang disajikan
dalam gagasannya tentang determinisme resiprokal. Bandura menunjukkan bahwa
teori behavioristik awal cenderung memandang perilaku sebagai produk akhir dari
orang dan lingkungan atau interaksi orang-lingkungan. Determinise resiprokal
menyatakan bahwa perilaku adalah produk dari orang dan lingkungan dan juga
mempengaruhi orang dan lingkungan .
Kritik
Bandura dikritik karena
determinisme resiprokalnya. Bandura dianggap determis, prinsip determinisme
resiprokal menolak analisis kausal standar. Artinya , jika perilaku menyebabkan perubahan dalam
perilaku, sementara lingkungan menyebabkan perubahan dalam perilaku dan orang,
dan seterusnya, maka tugas menumukan apa penyebab sesungguhnya menjadi
mustahil.
13. Jelaskan: (a) konsep teoritis utama Norman,
(b) ingatan (memory) (c) aplikasi
teori Norman dalam penjasorkes, (d) evaluasi terhadap teori Norman!
Jawaban:
a. Konsep teoritis
utama Norman adalah menjelaskan cara seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang
cukup lama. Hukum belajar dalam teori ini
meliputi tiga hal yaitu, hukum hubungan sebab akibat (the law of causal relationship), belajar sebab akibat (the law of causal learning), hukum umpan balik
informasi (the law of information feedback)
b. Ingatan (memory) adalah proses mental yang
meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan
pengetahuan yang semuanya terpusat pada otak. Ingatan dalam jangka waktu
tertentu bisa hilang atau lupa. Norman mengatakan bahwa
terdapat tiga hal yang harus dikelola untuk
mengingat dengan baik yaitu, menerima (acquistion),
menyimpan (retention) dan mengingat
kembali (retrieval). Ada tiga memory
menurut Norman Sensory Memory, Short Term Memory, Long TermMemory.
c. Aplikasi teori Norman
dalam penjasorkes di antaranya adalah: 1) Guru memberikan penjelasan yang
aplikatif sehingga mudah diingat oleh peserta didik. Contohnya; guru memberikan
contoh cara membersihkan gigi dengan benar lalu diikuti peserta didik sehingga
pembelajaran ini akan mudah dipahami dan diingat. 2) Menggunakan model
pembelajaran dengan komputer. Karena cara ini akan menarik minat siswa untuk
belajar, dengan minat yang tinggi siswa akan lebih antusias sehingga akan mudah
memahami dan mengingat materi yang disampaikan. Contohnya: memberikan materi
tentang teknik dasar bolavoli dengan
menggunakan video. 3) Guru dalam menjelaskan materi harus komunikatif dan mudah
dipahami.
d. Evaluasi
terhadap teori Norman
Kontribusi
Pendekatan
proses informasi menyediakan kerangka kerja di mana proses kognitif yang
kompleks dapat dipelajari secara sistematis dan objektif. Norman menekankan fakta bahwa perilaku manusia adalah hasil dari interaksi
merangsang kondisi saat ini, kenangan pengalaman masa lalu, emosi, kepercayaan,
sikap, pengaruh budaya dan sosial, dan interaksi sesama manusia. Norman mengatakan untuk benar-benar mengerti mengapa manusia
bertindak seperti yang mereka lakukan, kita harus memahami bagaimana variabel
ini dan lainnya berinteraksi satu sama lain.
Kritik
Teori Norman mengabaikan psikologi eksperimental
karena berkaitan dengan belajar dan mengabaikan daerah penting psikologi yaitu,
perilaku abnormal dan psikoterapi. Teori ini juga tidak membahas perbedaan
individual yang biasa termasuk dalam bagian teori kepribadian. Komputer hanya
memiliki nilai yang terbatas sebagai model untuk belajar.