Selasa, 03 November 2015

Hakikat Daya Ledak Otot Tungkai

Hakikat Daya Ledak  Otot Tungkai

Power merupakan komponen yang sangat diperlukan oleh setiap individu terutama olahragawan yang berkaitan dengan kerja fisik. Menurut Sajoto (1995:22) yang dimaksud daya otot adalah sama dengan “kekuatan ekplosif “ power dari tergantung pada dua faktor yang saling berkaitan, yaitu antara kekuatan otot berkontraksi dan kecepatan, sedangkan menurut Harsono (1988:200) power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Menurut Bompa (dalam Sukirno,2011:92) power atau daya ledak sangat berkaitan dengan ekplosive power yaitu perpaduan antara kecepatan maksimum dan kekuatan maksimum berfungsi untuk memindahkan benda yang berkaitan dengan jarak dan waktu. Sedangkan menurut Sukirno (2011:92) power merupakan kemampuan otot untuk melakukan kontraksi dengan kekuatan maksimal dan kecepatan maksimal dalam merespon rangsangan yang ada, dengan menggunakan energi an-aerobik. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa daya ledak (power) otot tungkai adalah kemampuan otot tungkai untuk melakukan gerakan dengan kekuatan maksimal dan kecepatan maksimal dalam waktu singkat. Orang yang mempunyai strength saja atau yang kuat ototnya, belum dengan sendirinya akan bisa berprestasi tinggi apabila orang itu tidak pula memiliki otot yang cepat. Oleh karena itu atlet tidak cukup sekedar berlatih untuk meningkatkan strength saja, akan tetapi strength tersebut haruslah ditingkatkan sebagai power. Power terutama penting untuk cabang-cabang olahraga yang eksplosif seperti nomor lari sprint. 
Pelari cepat (sprinter) harus mampu menghasilkan gaya dorong ke belakang sebesar mungkin selain itu pada saat mendorong tanah atau menjejakkan kakinya ke lintasan lari, tungkai harus benar-benar dalam keadaan lurus, sehingga gaya dorong ke belakang yang dihasilkan secara keseluruhan dapat diubah menjadi gerakan maju ke depan dengan kecepatan gerak yang tinggi. Untuk mengubah gaya dorong ke belakang menjadi gerakan ke depan di butuhkan power otot tungkai. Musculus gastrroknemeneius atau otot betis merupakan otot sangat dominan dominan dalam melakukan gerakan explosive, seperti pada saat melakukan lompat atau lari otot gastroknemeius sebagai otot utama (Sukirno,2011:250). Gastroknemeius dan soleus adalah fleksor plantar yang kuat, membantu mempertahankan keseimbangan, dan merupakan kekuatan utama saat berjalan, berlari dan melompat. Gastroknemeius juga fleksor dan penstabil lutut (John Gibson,2002:92). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa daya ledak (power) otot tungkai adalah kemampuan otot tungkai untuk melakukan gerakan dengan kekuatan maksimal dan kecepatan maksimal dalam waktu singkat. Power terutama penting untuk cabang-cabang olahraga yang eksplosif seperti nomor lari sprint. Untuk mengubah gaya dorong ke belakang menjadi gerakan ke depan dibutuhkan power otot tungkai. Sehingga semakin besar power yang dimiliki seseorang maka akan cepat larinya dan semakin singkat waktu tempuhnya. Menurut Ismaryati (2008:60) untuk memperoleh data tentang daya ledak (power) otot tungkai maka diadakan tes vertical jump.

DAFTAR PUSTAKA
Gibson, John. 2002. Modern Physiology and Anatomi For Nurse. Dalam  Monica Ester (Ed.): Fisiologi & Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta: EGC.

Harsono. 1988. Coaching Dan Aspek- Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Ismaryati. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Sajoto. 1995. Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Effhar & Dahara Prize.

Sukirno. 2011. Kesehatan Olahraga Dan Program Latihan Kesegaran Jasmani. Palembang: Unsri.