Senin, 07 Desember 2015

Olahraga Rekreasi dan Pariwisata

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
            Kehidupan yang semakin canggih di era modern ini kedudukan olahraga semakin penting, supaya manusia bisa menempatkan dirinya sebagai makhluk yang mulia, menggunakan teknologi untuk kemajuan kehidupan manusia, menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, dan menggunakan teknologi untuk kesejahteraan hidup bersama. Namun dalam realita yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan yang serba modern menuntut mobilitas kehidupan manusia semakin tinggi. Banyak waktu yang digunakan manusia untuk bekerja dan mencari nafkah. Dari waktu dua puluh empat jam dalam sehari, delapan sampai sembilan jam dihabiskan waktunya untuk bekerja. Mereka mendapatkan waktu luang selama satu hari dalam seminggu.
Waktu luang merupakan waktu yang tidak diwajibkan untuk melakukan rutinitas yang menjadi tanggung jawabnya dan bebas dari tekanan psikis maupun tekanan sosial. Menurut pandangan Miller dan Robinso dalam Ravik Kasidi (2012:7) waktu luang dapat menjadi tantangan namun bisa juga membahayakan. Sebagai tantangan apabila waktunya digunakan untuk berkarya atau mencari solusi dari persoalan hidup. Tetapi sangat membahayakan jika manusia berinovasi untuk melakukan hal yang bersifat negatif. Jadi dengan adanya dua dimensi tadi sebaiknya waktu luang digunakan untuk melakukan olahraga.
            Olahraga yang dipilih hendaklah olahraga yang menyenangkan. Olahraga rekreasi merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan. Olahraga adalah serangkaian gerak yang teratur dan terencana yang dilakukan dengan sadar dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Rekreasi adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu luang dengan biaya yang murah, menyenangkan  dan bertujuan untuk menyegarkan kembali kondisi jasmani dan rohani. Jadi olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan pada waktu luang dengan biaya yang murah dan menyenangkan.
            Selain melakukan olahraga rekreasi waktu luang juga dapat digunakan dengan mengunjungi tempat pariwisata.  Konsep pariwisata mengandung kata kunci “perjalanan” (tour) yang dilakukan seseorang, yang melancong demi kesenangan untuk sementara waktu, bukan untuk menetap atau bekerja. Jika pada awalnya kegiatan melancong adalah untuk kesenangan belaka, sekarang kegiatan tersebut menjadi sesuatu yang harus direncanakan, dilaksanakan, dan dinikmati secara serius yang kemudian mengakibatkannya menjadi tidak lagi sederhana (I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta,2009:12).
            Suatu lokasi dapat dijadikan objek pariwisata (destinasi) karena 1) atraksi, yaitu bentuk-bentuk atraksi menarik yang ditawarkan oleh objek wisata tersebut 2) fasilitas, yaitu fasilitas yang menunjang kenyamanan wisatawan ketika mengunjungi objek wisata 3) infrastruktur, berupa jalan umum dan bangunan pendukung, 4) transportasi, yaitu akses transportasi menuju wisata, 5) keramahan masyarakat yang menjadi nilai tambah suatu objek wisata dan memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan ( Spillane,1994:63). Oleh sebab itu penulis membuat makalah ini karena ingin mengetahui bagaimana hubungan antara olahraga rekreasi dan pariwisata.
1.2 Rumusan Masalah
            Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Apa pengertian olahraga rekreasi?
2.    Apa jenis-jenis olahraga rekreasi?
3.    Apa tujuan olahraga rekreasi?
4.    Apa pengertian pariwisata?
5.    Apa sumber daya pariwisata?
6.    Apa dampak pariwisata?
7.    Bagaimana hubungan antara olahraga rekreasi dan pariwisata?
8.    Bagaimana peranan olahraga rekreasi dan pariwisata dalam kehidupan?
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
            Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.    Pengertian olahraga rekreasi.
2.    Jenis-jenis olahraga rekreasi.
3.    Tujuan olahraga rekreasi.
4.    Pengertian pariwisata.
5.    Sumber daya pariwisata.
6.    Dampak pariwisata.
7.    Hubungan antara olahraga rekreasi dan pariwisata.
8.    Peranan olahraga rekreasi dan pariwisata dalam kehidupan.

2. Pembahasan
2.1 Pengertian Olahraga Rekreasi
            Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila (Cholik Mutohir, dalam anggi pratiwi77. blogspot. co.id/ 2013/07 /pengertian- pendidikan- jasmani- menurut.html).
            Sedangkan menurut AbdulKadir Ateng (1989:3) olahraga adalah aktivitas pertandingan atau perlombaan. Tidak mungkin ada olahraga tanpa pertandingan, dan jika ada maka ia bukan olahraga lagi tapi bermain atau disebut juga rekreasi. Bermain dapat saja berbentuk olahraga, tapi tidak olahraga yang bersifat main-main. Aspek pertandingan adalah inti dari olahraga.
            Olahraga mempunyai beberapa pengertian. Dari pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa olahraga adalah serangkaian gerak yang teratur dan terencana yang dilakukan dengan sadar dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan.
            Rekreasi merupakan bidang yang berkaitan dengan pendidikan jasmani dan olahraga. Pada umumnya dikatakan bahwa rekreasi adalah aktivitas pada waktu senggang. Meskipun begitu tepatnya adalah pemanfaatan secara baik dari waktu luang, yakni memenuhi tujuan yang hendak dicapai pendidikan. Aktivitasnya dipilih sendiri masing-masing hingga dapat memenuhi keinginan yang konstruktif. Rekreasi merupakan aktivitas yang sehat bagi mental, sosial dan fisik, sebagai pelengkap dari aktivitas kerja sehari-hari dan karena itu diperlukan oleh setiap individu. Rekreasi dalam arti ini adalah “menciptakan kembali” seseorang yakni me-revitalisasi tubuh dan pikiran dengan menyingkirkan ketegangan-ketegangan hidup (AbdulKadir Ateng,1989:4).
            Kata rekreasi berasal dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti "membuat ulang". Secara umum, pengertian rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali rohani dan jasmani seseorang. Rekreasi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk melakukan rekreasi adalah pariwisata, oiahraga, permainan, dan hobi. Dalam pengertian rekreasi ini, kegiatan dipilih oleh seseorang sebagai fungsi memperbaharui ulang kondisi fisik dan jiwa, sehingga rekreasi tidak berarti hanya membuang-buang waktu atau membunuh waktu (www.pengertianahli.com/2014/03/pengertian-rekreasi-dan-jenis rekreasi.html diakses pada tanggal 03 Oktober pukul 06.01 WIB diposkan oleh zakapedia).
            Rekreasi mempunyai beberapa pengertian menurut para ahli. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa rekreasi adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu luang dengan biaya yang murah, menyenangkan  dan bertujuan untuk menyegarkan kembali kondisi jasmani dan rohani.
2.2 Jenis-jenis Olahraga Rekreasi
            Terdapat beberapa jenis olahraga rekreasi yang dapat kita laksanakan pada waktu luang bersama keluarga maupun bersama teman-teman. Jenis-jenis olahraga rekreasi diantaranya adalah pariwisata, olahraga, permainan, hobi (http://mbenxxcaem. blogspot. co .id/2011/09 /definisi-tujuan-dan-jenis-jenis.html diposkan oleh  Elham Cahyantoro, diakses pada tanggal 4 Oktober 2015, pukul 04.33 wib).
1.    Pariwisata
Konsep pariwisata mengandung kata kunci “perjalanan” (tour) yang dilakukan seseorang, yang melancong demi kesenangan untuk sementara waktu, bukan untuk menetap atau bekerja (I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta,2009:12). Rekreasi pariwisata bisa menjadi alternatif untuk dilaksanakan pada waktu senggang atau luang mengingat banyak sekali potensi wisata yang ada di Indonesia.
2.    Olahraga
Olahraga yang dapat dilakukan untuk rekreasi meliputi olahraga tradisional dan modern. Olahraga tradisional yang dilakukan pada waktu luang adalah sebagai berikut: tarik tambang, kejar-kejaran, bakiak, lomba balap karung, lomba balap kelereng, patok lele dan lain-lain. Contoh olahraga modern yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang diantaranya yaitu futsal, basket, voli, bulutangkis, tenis meja, paralayang, arum jeram, air softgun, bela diri, trekking,   dan lain-lain.
3.    Permainan
Permainan merupakan salah satu kegiatan rekreasi yang dilakukan untuk tujuan bersenang-senang. Sarana dan peraturan dalam permaianan yang dilakukan untuk rekreasi dapat dimodifikasi. Contohnya melakukan permainan futsal yang dimodifikasi menggunakan sarung dan gawang dari kardus, permainan petak umpet, engrang, bakiak, tarik tambang dan lain-lain.
4.    Hobi
Hobi adalah melakukan kegiatan yang disukai dengan tujuan untuk menyenangkan diri sendiri. Banyak orang melakukan hobi mereka ketika mempunyai waktu luang. Beberapa orang mempunyai hobi pergi ke daerah yang mempunyai pemandangan hijau, banyak pohon yang rindang, suasana yang nyaman seperti sawah, ladang, perbukitan ataupun kebun. Namun, sebagian juga mempunyai hobi untuk sekedar duduk di pantai untuk menghabiskan waktu luang mereka. Sebagian orang juga mempunyai hobi untuk mengoleksi barang-barang yang disukai dan memperbaiki atau merapikan barang koleksinya ketika mempunyai waktu luang.
2.3 Tujuan Olahraga Rekreasi
            Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa waktu yang ideal untuk melakukan olahraga rekreasi adalah pada waktu luang, karena olahraga rekreasi merupakan sarana pemanfaatan waktu luang maka dapat disimpulkan tujuan dari olahraga rekreasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Pengisi Waktu Luang
Waktu luang mempunyai dua sisi yang berbeda yaitu sebagai tantangan dan sebagai hal yang membahayakan. Sebagai tantangan apabila waktunya digunakan untuk berkarya atau mencari solusi dari persoalan hidup. Tetapi sangat membahayakan jika manusia berinovasi untuk melakukan hal yang bersifat negatif. Jadi dengan adanya dua dimensi tadi sebaiknya waktu luang digunakan untuk melakukan olahraga.
2.    Sarana Untuk Melepaskan Rasa Lelah Akibat Rutinitas
Manusia dalam hidupnya banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan mencari nafkah. Banyaknya rutinitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia sering mengalami kelelahan, stress, frustasi, dan tertekan. Rekreasi mempunyai tujuan untuk melepaskan semua rasa yang melelahkan karena rekreasi menawarkan kesenangan.
3.    Memperoleh Kesenangan Melalui Olahraga
Bagaimana cara memperoleh kesenangan melalui olahraga?. Jawabannya yaitu melalui olahraga rekreasi karena semua bentuk olahraga rekreasi sangat menyenangkan.
4.    Sosialisasi
Manusia merupakan makhluk sosial dengan kata lain manusia tidak bisa hidup sendiri. Rekreasi mempunyai tujuan agar manusia dapat bersosialisasi dengan sesamanya. Rekreasi sebagai sarana untuk dapat berkumpul dengan keluarga, teman kerja, teman sekolah untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan, bermanfaat untuk jasmani dan rohani.
2.4 Pengertian Pariwisata
            Pariwisata mempunyai dua sifat yaitu umum dan teknis. Bersifat umum pariwisata diartikan keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mengatur, mengurus, dan melayani kebutuhan wisatawan. Bersifat teknis berarti rangkaian kegiatan yang dilakukan manusia secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara sendiri atau negara lain. Kegiatan tersebut dengan menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat agar dapat memenuhi keinginan wisatawan (Karyono,1997:15).
Pariwisata adalah aktivitas dari visitor, orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di tempat di luar tempat tinggalnya (residen) sehari-hari untuk periode tidak lebih dari 12 bulan untuk beragam kegiatan leisure, bisnis, agama, dan alasan pribadi lainnya tetapi tidak mendapat upah/gaji dari perjalanannya tersebut (I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta,2009:54).
            Pariwisata berasal dari dua suku kata yaitu “pari” yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap, dan “wisata” yang berarti perjalanan sehingga pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari satu tempat ke tempat lain (Yoeti, 1982:103).
            Matieson dan Wall dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:46) mengatakan bahwa pariwisata mencakup tiga elemen utama, yaitu:
1.    a dynamic element: travel ke suatu destinasi wisata
2.    a static element: singgah di daerah tujuan
3.    a consequential element: akibat dari dua hal di atas (khususnya terhadap masyarakat lokal), yang meliputi dampak ekonomi, sosial dan fisik dari adanya kontak dengan wisatawan.
            Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah perjalanan ke luar daerah yang dilakukan oleh seseorang untuk beragam kegiatan dengan tujuan rekreasi.
2.5 Sumber Daya Pariwisata
            Sumber daya diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunayi potensi untuk dikembangkan guna mendukung pariwisata, baik secara langsung maupun tidak langsung (I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta,2009:68). Sumber daya pariwisata terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya budaya, sumber daya pariwisata minat khusus.
2.5.1 Sumber Daya Alam
            Menurut Damanik dan Weber dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:70), sumber daya alam yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata alam adalah:
1.    keajaiban dan keindahan alam (topografi)
2.    keragaman flora
3.    keragaman fauna
4.    kehidupan satwa liar
5.    vegetasi alam
6.    ekosistem yang belum terjamah manusia
7.    rekreasi perairan ( danau, sungai, air terjun, pantai)
8.    lintas alam (trekking, rafting, dan lain-lain)
9.    objek megalitik
10.    suhu dan kelembapan yang nyaman
11.    curah hujan yang normal dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Fennel dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:71), sumber daya alam yang dapat dikembangkan menjadi sumber daya pariwisata diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Lokasi geografis
Hal ini menyangkut karakteristik ruang yang menentukan kondisi yang terkait dengan beberapa variabel lain, misalnya untuk wilayah eropa yang dingin dan bersalju seperti Swiss mungkin cocok dikembangkan untuk atraksi ski es.
2.    Iklim dan Cuaca 
Ditentukan oleh latitude dan elevation diukur dari permukaan air, daratan, pegunungan dan sebagainya. Bersama faktor geologis, iklim merupakan penentu utama dari lingkungan fisik yang mempengaruhi vegetasi, kehidupan binatang, angin dan sebagainya.
3.    Topografi dan landforms
Bentuk umum dari permukaan bumi dan struktur permukaan bumi yang membuat beberapa areal geografis menjadi bentang alam yang unik (landform). Kedua aspek ini menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan kondisi geografis suatu wilayah/benua dengan wilayah/benua lainnya sehingga sangat menarik untuk menjadi atraksi wisata.
4.    Surface Material
Menyangkut sifat dan ragam material yang menyusun permukaan bumi, misalnya formasi bebatuan alam, pasir, mineral, minyak dan sebagainya, yang sangat unik dan menarik sehingga bisa dikembangkan menjadi atraksi wisata alam.
5.    Air
Air memegang peran sangat penting dalam menentukan tipe dan level dari rekreasi outdoor, misalnya bisa dikembangkan jenis wisata pantai/bahari, danau, sungai, dan sebagainya (sailing, cruises, fishing, snorkeling dan sebagainya).
6.    Vegetasi
Vegetasi merujuk pada keseluruhan kehidupan tumbuhan yang menutupi semua area tertentu. Kegiatan wisata sangat tergantung pada kehidupan dan formasi tumbuhan seperti misalnya ekowisata pada kawasan konservasi alam/hutan lindung.
7.    Fauna
Beragam binatang berperan penting cukup signifikan terhadap aktivitas wisata baik dipandang dari sisi konsumsi (misalnya wisata berburu dan mancing) maupun non konsumsi misalnya birdwatching.
            Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam yang dapat menunjang pariwisata adalah sumber daya alam yang memiliki lokasi geografis yang baik, iklim dan cuaca yang mendukung, letak topografi yang unik, air, vegetasi, flora dan fauna yang menarik untuk dikelola menjadi daerah wisata.
2.5.2 Sumber Daya Manusia
            Sumber daya manusia diakui sebagai salah satu komponen vital dalam pembangunan pariwisata. Hampir setiap tahap dan elemen pariwisata memerlukan sumber daya manusia untuk menggerakkannya. Berkaitan dengan sumber daya manusia dalam pariwisata, Mcintosh dalam dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:72), memberikan gambaran atas berbagai peluang karir dalam industri pariwisata yang memanfaatkan dan digerakkan oleh sumber daya manusia, seperti di bidang transportasi, akomodasi, pelayanan makanan dan minuman, shopping, travel dan sebagainya. Secara garis besar, karir yang dapat ditekuni di sektor pariwisata adalah sebagai berikut;
1.    Airlines (maskapai penerbangan)
Merupakan salah satu industri perjalanan yang menyerap dan menggunakan sumber daya manusia dalam jumlah paling besar. Bagi masyarakat lokal, airlines menyediakan berbagai level pekerjaan, melai dari level pemeula sampai manajer. Contohnya, agen pemesanan tiket, awak pesawat, pilot, mekanik,staf pemeliharaan, penanganan bagasi, pelayanan makan dan minum di pesawat (catering), pemasaran, ahli komputer, staf pelatihan, pekerjaan administrasi kantor, agen tiket, peneliti, satpam, sampai tenaga pembersih (cleaning service) dan lain-lain.
2.    Bus Companies
Memerlukan manajer sumber daya manusia, agen tiket, agen pemasaran, petugas informasi, pengemudi bus, staf pelatihan, administrasi, akuntan dan sebagainya.
3.    Cruise Companies
Peluang karir terbuka untuk posisi kantor perwakilan dan penjualan, agen tiket, tenaga administrasi, peneliti pasar, direktur rekreasi, akuntan, dan sebagainya.
4.    Railroad
Diperlukan tenaga pelayanan penumpang, penjualan tiket, tenaga reservasi, masinis, petugas pengatur lalu lintas kereta, mekanik, manajer regional/wilayah dan sebagainya.
5.    Rental car Companies
Diperlukan agen penjualan/reservasi, agen penyewaan, mekanik, pengemudi, administrasi, manajer wilayah/regional dan sebagainya.
6.    Hotel, Motel, Resort
Memerlukan tenaga general manager, resident manager, controller, akuntan, management trainee, direktur penjualan, direktur riset, direktur SDM, room clerk, reservasi clerk, front office manager, housekeeper, bellboy, lobby porter, washer, waiter, waitress, bartender, enginer dan seterusnya.
7.    Travel Agencies
Memerlukan tenaga administrasi, penasihat travel, peneliti pemasaran, konsultan, akuntan, reservasi, ahli komputer, dan seterusnya.
8.    Tour Companies
Tenaga tour manager, tour coordinator, tour planner, pemasaran, reservasi, akuntan, agen penjualan, group tour, specialist, hotel coordinator, dan sebagainya.
9.    Food Service
Tenaga waiter dan waitress, chef, cooks, bartander, ahli gizi, agen penjualan, tenaga penjualan, pemasaran, kasir, dan seterusnya.

10.  Tourism Education
            Memerlukan tenaga administrasi, pengajar, profesor, dosen, guru, peneliti, litbang, penerbit, pemasaran, dan seterusnya.
11.  Tourism Research
Memerlukan tenaga analisis untuk melakukan riset pasar, survei konsumen, dan tenaga peneliti di masing-masing sektor seperti tenaga litbang di airlines, departemen pariwisata, dan sebagainya.
12.  Travel Journalism
Misalnya sebagai editor, staf penulis, penulis paruh waktu, humas, public speaking, kampanyae perusahaan, dan sebagainya.
13.  Recreation and Leisure
Misalnya direktur, ski instructor, penjaga taman wisata, museum guide, tenaga penjaga hutan, camping director, lifeguards, golf and tennis instructor, manajemen, supervisory, clerk, administrasi, dan sebagainya.
14.  Attractions
            Atraksi wisata seperti Sea World, Disney Land, dan yang lainnya, memerlukan tenaga mulai dari klerikal sampai top manager, akuntan, pemandu, trainer, tenaga keamanan, reservasi, agen penjualan tiket, dan sebagainya.
15.  Tourist Offices and Information Centre
            Peluang karirnya sebagai direktur, asisten direktur, economic development specialist, analis, peneliti, humas, marketing coordinator, travel editor, media coordinator, travel editor, media coordinator, photographer, administrasi dan sebagainya.
16.  Convention and Visitor Bureaus
            Memerlukan tenaga manajer, asisten manajer, riset, pemasaran, information specialist, marketing manager, humas, sales, sekretaris, clerk, keamanan, transportasi dan sebagainya.
17.  Meeting Planners
Bertanggung jawab untuk mempersiapkan, merencanakan dan menyelenggarakan pertemuan.
18.  Gaming
Memerlukan tenaga manajerial, humas, pemasaran, promosi, reservasi, akuntan, pengamanan, dan sebagainya.
19.  Other Opportunies
            Seperti klub manajemen, percetakan dan penerbitan, asosiasi profesional dan sebagainya.
            Semua sumber daya yang mempunyai potensi untuk dijadikan tempat wisata dikelola oleh manusia. Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pariwisata.
2.5.3 Sumber Daya Budaya
            Salah satu hal yang menyebabkan seseorang untuk melakukan pariwisata adalah ingin melihat atau mengetahui kehidupan dan budaya orang lain di belahan dunia serta keinginan untuk mempelajari budaya orang lain. Menurut I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:75), sumber daya budaya yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata di antaranya adalah sebagi berikut:
1.    Bangunan bersejarah, situs, monumen, museum, galeri seni, situs budaya kuno dan sebagainya.
2.    Seni dan patung kontemporer, arsitektur,tekstil, pusat kerajinan tangan dan seni, pusat desain, studio artis, industri film dan penerbit dan sebagainya.
3.    Seni pertunjukan, drama, sendratari, lagu daerah, teater jalanan, eksibisi foto, festival dan even khusus lainnya.
4.    Peninggalan keagamaan seperti pura, candi, masjid, situs, dan sejenisnya.
5.    Kegiatan dan cara hidup masyarakat lokal, sistem pendidikan, sanggar, teknologi tradisional, cara kerja, dan sistem kehidupan setempat.
6.    Perjalanan (trekking) ke tempat bersejarah menggunakan alat transportasi unik (berkuda, dokar, cikar dan sebagainya).
7.    Mencoba kuliner (masakan) setempat. Melihat persiapan, cara membuat, menyajikan, dan menyantapnya merupakan atraksi budaya yang sangat menarik bagi wisatawan.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa budaya memegang peranan penting dalam pariwisata. Budaya memberikan destinasi wisata bagi para wisatawan.
2.5.4 Sumber Daya Pariwisata Minat Khusus
            Pariwisata dengan minat khusus diperkirakan akan menjadi trend perkembangan pariwisata ke depan sebab calon wisatawan telah menginginkan jenis pariwisata yang fokus, yang mampu memenuhi kebutuhan spesifik wisatawan. Menurut Richardson dan Fluker dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:76), jenis-jenis sumber daya pariwisata minat khusus yang bisa dijadikan atraksi wisata dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Tabel 2.1 Sumber Daya Minat Khusus
No
Klasifikasi
Contoh
1
Active adventure (petualangan aktif)
Caving
Parachute jumping
Trekking
Off-road adventure
Mountain climbing
2
Nature and wildlife
Birdwatching
Ecotourism
Geology
National parks
Rainforest
3
Affinity
Artist’s workshop
Senior tour
Tour for the handicapped
4
Romance
Honeymoon
Island vacation
Nightlife, Single tour
Spa/hot spring
5
Family
Amusemen park
Camping
Shopping trips
Whalewatching
6
Soft adventure
Backpacking
Camping
Shopping trips
Whalewatching
7
History/culture
Agriculture
Art/ kayaking
Art festival
8
Hobby
Antique, Beer festival
Craft tour, Gambling
Videography tour
9
Spiritual
Pilgrimage/mythology
Religion/spiritual
Yiga and spiritual tours
10
Sport
Basket ball, Car racing
Olimpic games
Soccer

2.6 Dampak Pariwisata
2.6.1 Dampak Ekonomi Pariwisata
            Dampak ekonomi yang ditimbulkan dapat bersifat positif dan negatif.
2.6.1.1 Dampak Positif Pariwisata bagi Ekonomi
Menurut Leiper dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:185), ada banyak dampak positif pariwisata bagi perekonomian, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Pendapatan dari penukaran valuta asing
Hal ini terjadi pada wisatawan asing. Walau di beberapa negara pendapatan dari penukaran asing tidak begitu besar, namun beberapa negara, misalnya New Zealand dan Australia, pendapatan dari penukaran valuta asing ini sangat besar nilainya dan berperan secara signifikan.
2.    Menyehatkan neraca perdagangan luar negeri
Surplus dari pendapatan penukaran valuta asing akan menyebabkan neraca perdagangan menjadi semakin sehat. Hal ini akan mendorong suatu negara mampu mengimpor beragam barang, pelayanan dan modal untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
3.    Pendapatan dari usaha atau bisnis pariwisata
Pengeluaran dari wisatawan secara langsung ataupun tidak langsung merupakan sumber pendapatan dari beberapa perusahaan, organisasi, atau masyarakat perorangan yang melakukan usaha di sektor pariwisata.
4.    Pendapatan pemerintah
Pemerintah memperoleh pendapatan dari sektor pariwisata dari beberapa cara. Beberapa negara di dunia termasuk Indonesia, telah membuktikan sumbangan sektor pariwisata terhadap pendapatan pemerintah.
5.    Penyerapan tenaga kerja
Banyak individu menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata. Pariwisata merupakan sektor yang tidak bisa bersiri sendiri tetapi memerlukan dukungan dari sektor lain sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja.
6.    Multiplier effects
Efek multiplier merupakan efek ekonomi yang ditimbulkan kegiatan ekonomi pariwisata terhadap kegiatan ekonomi secara keseluruhan suatu wilayah (daerah, negara) tertentu.
7.    Pemanfaatan fasilitas pariwisata oleh masyarakat lokal
Wisatawan dan masyarakat lokal sering berbagi fasilitas untuk barbagai kepentingan. Banyaknya wisatawan mendapatkan keuntungan yang cukup besar sehingga suatu fasilitas dapat digratiskan pemanfaatannya bagi masyarakat lokal.
2.6.1.2 Dampak Negatif Pariwisata Bagi Ekonomi
1. Ketergantungan terlalu besar pada pariwisata
            Beberapa daerah tujuan wisata sangat menggantungkan pendapatan atau kegiatan ekonominya  pada sektor pariwisata. Pariwisata sangat rentan terhadap fluktuasi karena berbagai isu. Adakalanya isu tersebut tidaka menguntungkan seperti penyakit, konflik dan lainnya sehingga akan menurunkan tigkat perekonomian.
2. Meningkatkan angka inflasi dan meroketnya harga tanah.
            Perputaran uang dalam akitivitas ekonomi di daerah tujuan wisata sangat besar. Permintaan barang konsumsi juga meningkat yang pada akhirnya akan memicu laju inflasi. Di sisi lain akan meningkatkan harga tanah di sekitar lokasi. 3. Meningkatnya kecenderungan untuk mengimpor bahan-bahan yang diperlukan dalam pariwisata sehingga produk lokal tidak terserap.
4.    Sifat pariwisata yang musiman tidak dpat diprediksi dengan tepat, menyebabkan pengembalian modal investasi juga tidak pasti waktunya.
5.    Timbulnya biaya-biaya tambahan lain bagi perekonomian setempat. Hal ini berhubungan dengan degradasi alam, munculnya limbah yang besar, polusi, transportasi, dan sebagainya yang memerlukan biaya untuk memperbaikinya.
2.6.2 Dampak Sosial Budaya Pariwisata
Menurut richardson dan Fluker dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:195), dampak pariwisata terhadap kehidupan sosial budaya di daerah tujuan wisata anatara lain adalah:
1.    Dampak terhadap struktur populasi
            Meningkatnya aktivitas pariwisata di suatu daerah tujuan wisata memerlukan tenaga kerja untuk menjalankan usaha pariwisata dan memberikan pelayanan yang diperlukan wisatawan. Sebagian dari penduduk lokal memutuskan untuk mengganti pekerjaannya sehingga terjadi perubahan struktur populasi.
2.    Transformasi struktur mata pencaharian
Peluang kerja sektor pariwisata harus diakui memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Hal ini akan segera menarik minat orang dari bidang pekerjaaan lain untuk beralih bekerja di bidang pariwisata.
3.    Transformasi tata nilai
Meningkatnya populasi dengan datangnya orang yang mempunyai attitude berbeda-beda dapat menyebabkan percampuran tata nilai di daerah tujuan wisata tersebut. Dampak pariwisata pada tata nilai di daerah tujuan wisata lebih besar disebabkan karena pengaruh wisatawan daripada disebabkan oleh pekerja pariwisata yang datang dari daerah lain. Transformasi tata nilai ini dapat mengambil beberapa bentuk yaitu: efek peniruan (demonstration effect), marginalisasi/ menolak asimilasi secara penuh kebudayaan wisatawan ke dalam kehidupan sehari-hari, komodifikasi kebudayaan.
4.    Dampak pada kehidupan sehari-hari
Pariwisata juga menyebabkan maslah untuk masyarakat tuan rumah yang mempengaruhi bagaimana masyarakat bertindak dalam kehidupan sehari-harinya diantaranya, terlalu sesaknya orang, kemacetan lalu lintas, penggunaan infrastruktur berlebihan, kehilangan kegunaan dan manfaat sosial tanah, kehilangan manfaat dan usaha lain, polusi desain arsitektur, kejahatan terhadap wisatawan, kejahatan oleh wisatawan.
2.6.3 Dampak Pariwisata Terhadap Lingkungan
Menurut Richardson dan Fluker dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:195), dampak pariwisata terhadap lingkungan antara lain adalah:
1.    Dampak dari penggunaan alat transportasi
Sektor transportasi di seluruh dunia diperkirakan bertanggung jawab terhadap konsumsi 20-30 persen dari keseluruhan energi fosil dunia. Alat transportasi yang sangat vital bagi pariwisata, mobil, bus, kereta api, pesawat udara, kapal laut. Semua transportasi yang digunakan dapat mencemari udara dan menyebabkan pemanasan global.
2.    Dampak dari pembangunan fasilitas pariwisata
Pengembangan pariwisata dapat menimbulkan kerusakan besar pada ekosistem. Kerusakan dan masalah ekosistem yang ditimbulkan dapat berupa sedimentasi dan emisi gas buang.
3.    Dampak dari pengoperasian industri pariwisata
Pengoperasian industri pariwisata dapat memberi tekanan pada lingkungan melalui berbagai cara yaitu,
a.    Tekanan terhadap sumber daya alam
Wisatawan dan alat transportasinya dapat merusak dan menghancurkan vegetasi tumbuhan dan perusakan garis pantai.
b.    Perusakan habitat kehidupan liar
Masalah yang timbul dapat berupa penghancuran habitat akibat hilangnya habitat untuk keperluan pembangunan pariwisata, penyediaan tempat camping, pencarian kayu bakar dan sebagainya.
c.    Polusi dan pencemaran limbah lainnya
Limbah merupakan bahaya utama bagi sumber air bagi keperluan sehari-hari dan juga menjadi ancaman bagi perairan laut dan wilayah pantai. Ancaman berikutnya berupa pengendapan bahan limbah, polusi limbah hotel dan restoran.
2.7 Hubungan Antara Olahraga Rekreasi Dan Pariwisata
Olahraga rekreasi berhubungan dengan pariwisata. Hal ini dapat kita lihat pada penjelasan sebelumnya bahwa olahraga rekreasi dapat dijadikan sebagai wahana untuk pariwisata yang dapat menarik minat wisatawan. Banyak permainan olahraga rekreasi yang dapat dikemas dengan cara yang menarik seperti futsal, basket, voli, bulutangkis, tenis meja, paralayang, arum jeram, air softgun, bela diri, gasing, bakiak, trekking, rafting, dan lain-lain. Sementara itu destinasi pariwisata juga menawarkan beberapa olahraga rekreasi seperti mendaki gunung, arum jeram, diving, basket ball, car racing, olimpic games, soccer. Jadi dapat disimpulkan bahwa olahraga rekreasi dan pariwisata mempunyai hubungan yang kuat dan saling mendukung diantara keduanya.
2.8  Peranan Olahraga Rekreasi Dan Pariwisata Dalam Kehidupan
Olahraga rekreasi dan pariwisata berperan penting dalam kehidupan manusia. Olahraga rekreasi berperan dalam pemanfaatan waktu luang sehingga manusia bisa tetap berproduktif dalam waktu luangnya. Olahraga rekreasi juga sebagai sarana untuk melepaskan rasa lelah akibat rutinitas. Melakukan olahraga rekreasi juga dapat memperoleh kesenangan melalui olahraga. Selain itu olahraga rekreasi berperan penting dalam sosialisasi masyarakat karena dalam pelaksanaannya manusia berinteraksi satu sama lain. Bidang pariwisata dalam kehidupan ini juga memegang peranan penting diantaranya adalah berdampak pada ekonomi karena pariwisata dapat meningkatkan pendapatan dari penukaran valuta asing, meningkatkan pendapatan pemerintah, menyehatkan neraca perdagangan luar negeri, dan banyak menyerap tenaga kerja.
3. Simpulan dan Saran
3.1 Simpulan
Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan pada waktu luang dengan biaya yang murah, menyenangkan  dan bertujuan untuk menyegarkan kembali kondisi jasmani dan rohani. Jenis-jenis olahraga rekreasi diantaranya adalah pariwisata, olahraga, permainan, hobi. Tujuan olahraga rekreasi adalah sebagai pengisi waktu luang, sarana untuk melepaskan rasa lelah akibat rutinitas, memperoleh kesenangan melalui olahraga, sosialisasi.
Pariwisata adalah perjalanan ke luar daerah yang dilakukan oleh seseorang untuk beragam kegiatan dengan tujuan rekreasi. Sumber daya periwisata terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya pariwisata, sumber daya pariwisata minat khusus. Pariwisata mempunyai dampak bagi ekonomi, sosial budaya, lingkungan. Olahraga rekreasi dan pariwisata mempunyai hubungan yang kuat dan saling mendukung diantara keduanya. Olahraga rekreasi dan pariwisata berperan penting dalam kehidupan manusia.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi Pembaca
            Disarankan untuk memanfaatkan waktu luang dengan melakukan olahraga rekreasi dan pariwisata.
3.2.2 Bagi Pemerintah atau Pengelola Tempat Rekreasi dan Pariwisata
            Disarankan untuk memperhatikan tentang dampak negatif dari pembangunan tempat rekreasi dan pariwisata.
           

DAFTAR PUSTAKA
Anggi pratiwi77. blogspot. co.id/ 2013/07 /pengertian- pendidikan- jasmani- menurut. html. Diposkan oleh Anggi Pratiwi, diakses pada tanggal 4 Oktober 2015, pukul 05.00 wib.

Ateng, AbdulKadir. 1989. Pengantar Asas-Asas Dan Landasan Pendidikan Jasamani Olahraga Dan Rekreasi. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktor Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

http:// mbenxxcaem. blogspot. co.id /2011/09/ definisi- tujuan-dan-jenis-jenis.html   diposkan oleh  Elham Cahyantoro,diakses pada tanggal 4 Oktober 2015, pukul 04.33 wib.

Karyono.1997. Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo.
Pitana, I Gede dan I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Ravik Kasidi. 2012. Pembangunan Olahraga Untuk Kesejahteraan Rakyat & Kejayaan Bangsa. Surakarta: Yuma Pressindo.

Spillane,JJ. 1994. Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
www.  pengertianahli.com /2014/03/ pengertian- rekreasi- dan-jenis rekreasi.html diakses pada tanggal 03 Oktober pukul 06.01 WIB diposkan oleh zakapedia.

Yoeti. 1982. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.







3 komentar: