1.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Kehidupan
yang semakin canggih di era modern ini kedudukan olahraga semakin penting,
supaya manusia bisa menempatkan dirinya sebagai makhluk yang mulia, menggunakan
teknologi untuk kemajuan kehidupan manusia, menggunakan teknologi untuk
meningkatkan produktivitas, dan menggunakan teknologi untuk kesejahteraan hidup
bersama. Namun dalam realita yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan
yang serba modern menuntut mobilitas kehidupan manusia semakin tinggi. Banyak
waktu yang digunakan manusia untuk bekerja dan mencari nafkah. Dari waktu dua
puluh empat jam dalam sehari, delapan sampai sembilan jam dihabiskan waktunya
untuk bekerja. Mereka mendapatkan waktu luang selama satu hari dalam seminggu.
Waktu luang merupakan
waktu yang tidak diwajibkan untuk melakukan rutinitas yang menjadi tanggung
jawabnya dan bebas dari tekanan psikis maupun tekanan sosial. Menurut pandangan
Miller dan Robinso dalam Ravik Kasidi (2012:7) waktu luang dapat menjadi
tantangan namun bisa juga membahayakan. Sebagai tantangan apabila waktunya
digunakan untuk berkarya atau mencari solusi dari persoalan hidup. Tetapi
sangat membahayakan jika manusia berinovasi untuk melakukan hal yang bersifat
negatif. Jadi dengan adanya dua dimensi tadi sebaiknya waktu luang digunakan untuk
melakukan olahraga.
Olahraga
yang dipilih hendaklah olahraga yang menyenangkan. Olahraga rekreasi merupakan
salah satu olahraga yang menyenangkan. Olahraga adalah serangkaian gerak yang
teratur dan terencana yang dilakukan dengan sadar dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan. Rekreasi adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu
luang dengan biaya yang murah, menyenangkan
dan bertujuan untuk menyegarkan kembali kondisi jasmani dan rohani. Jadi
olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan pada waktu luang dengan biaya
yang murah dan menyenangkan.
Selain
melakukan olahraga rekreasi waktu luang juga dapat digunakan dengan mengunjungi
tempat pariwisata. Konsep pariwisata
mengandung kata kunci “perjalanan” (tour)
yang dilakukan seseorang, yang melancong demi kesenangan untuk sementara waktu,
bukan untuk menetap atau bekerja. Jika pada awalnya kegiatan melancong adalah
untuk kesenangan belaka, sekarang kegiatan tersebut menjadi sesuatu yang harus
direncanakan, dilaksanakan, dan dinikmati secara serius yang kemudian
mengakibatkannya menjadi tidak lagi sederhana (I Gede Pitana dan I Ketut Surya
Diarta,2009:12).
Suatu
lokasi dapat dijadikan objek pariwisata (destinasi) karena 1) atraksi, yaitu
bentuk-bentuk atraksi menarik yang ditawarkan oleh objek wisata tersebut 2)
fasilitas, yaitu fasilitas yang menunjang kenyamanan wisatawan ketika
mengunjungi objek wisata 3) infrastruktur, berupa jalan umum dan bangunan
pendukung, 4) transportasi, yaitu akses transportasi menuju wisata, 5)
keramahan masyarakat yang menjadi nilai tambah suatu objek wisata dan
memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan ( Spillane,1994:63). Oleh sebab itu penulis membuat
makalah ini karena ingin mengetahui bagaimana hubungan antara olahraga rekreasi
dan pariwisata.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian olahraga rekreasi?
2. Apa
jenis-jenis olahraga rekreasi?
3. Apa
tujuan olahraga rekreasi?
4. Apa
pengertian pariwisata?
5. Apa
sumber daya pariwisata?
6. Apa
dampak pariwisata?
7. Bagaimana
hubungan antara olahraga rekreasi dan pariwisata?
8. Bagaimana
peranan olahraga rekreasi dan pariwisata dalam kehidupan?
1.3
Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian
olahraga rekreasi.
2. Jenis-jenis
olahraga rekreasi.
3. Tujuan
olahraga rekreasi.
4. Pengertian
pariwisata.
5. Sumber
daya pariwisata.
6. Dampak
pariwisata.
7. Hubungan
antara olahraga rekreasi dan pariwisata.
8. Peranan
olahraga rekreasi dan pariwisata dalam kehidupan.
2.
Pembahasan
2.1
Pengertian Olahraga Rekreasi
Olahraga
adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat
mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang
sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/
pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi,
kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila (Cholik Mutohir, dalam anggi
pratiwi77. blogspot. co.id/ 2013/07 /pengertian- pendidikan- jasmani- menurut.html).
Sedangkan menurut AbdulKadir
Ateng (1989:3) olahraga adalah aktivitas pertandingan atau perlombaan. Tidak mungkin
ada olahraga tanpa pertandingan, dan jika ada maka ia bukan olahraga lagi tapi
bermain atau disebut juga rekreasi. Bermain dapat saja berbentuk olahraga, tapi
tidak olahraga yang bersifat main-main. Aspek pertandingan adalah inti dari
olahraga.
Olahraga
mempunyai beberapa pengertian. Dari pendapat ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa olahraga adalah serangkaian gerak yang teratur dan terencana
yang dilakukan dengan sadar dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Rekreasi
merupakan bidang yang berkaitan dengan pendidikan jasmani dan olahraga. Pada
umumnya dikatakan bahwa rekreasi adalah aktivitas pada waktu senggang. Meskipun
begitu tepatnya adalah pemanfaatan secara baik dari waktu luang, yakni memenuhi
tujuan yang hendak dicapai pendidikan. Aktivitasnya dipilih sendiri
masing-masing hingga dapat memenuhi keinginan yang konstruktif. Rekreasi
merupakan aktivitas yang sehat bagi mental, sosial dan fisik, sebagai pelengkap
dari aktivitas kerja sehari-hari dan karena itu diperlukan oleh setiap
individu. Rekreasi dalam arti ini adalah “menciptakan kembali” seseorang yakni
me-revitalisasi tubuh dan pikiran dengan menyingkirkan ketegangan-ketegangan
hidup (AbdulKadir Ateng,1989:4).
Kata rekreasi berasal
dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti
"membuat ulang". Secara umum,
pengertian rekreasi adalah
kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali rohani dan jasmani seseorang.
Rekreasi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan
yang umum dilakukan untuk melakukan rekreasi adalah pariwisata, oiahraga, permainan, dan hobi.
Dalam pengertian rekreasi ini,
kegiatan dipilih oleh seseorang sebagai fungsi memperbaharui ulang kondisi
fisik dan jiwa, sehingga rekreasi tidak berarti hanya membuang-buang waktu atau
membunuh waktu (www.pengertianahli.com/2014/03/pengertian-rekreasi-dan-jenis
rekreasi.html diakses pada
tanggal 03 Oktober pukul 06.01 WIB diposkan oleh zakapedia).
Rekreasi
mempunyai beberapa pengertian menurut para ahli. Dari penjelasan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa rekreasi adalah aktivitas yang
dilakukan pada waktu luang dengan biaya yang murah, menyenangkan dan bertujuan untuk menyegarkan kembali
kondisi jasmani dan rohani.
2.2
Jenis-jenis Olahraga Rekreasi
Terdapat beberapa jenis olahraga rekreasi yang dapat kita
laksanakan pada waktu luang bersama keluarga maupun bersama teman-teman.
Jenis-jenis olahraga rekreasi diantaranya adalah pariwisata, olahraga,
permainan, hobi (http://mbenxxcaem. blogspot. co .id/2011/09
/definisi-tujuan-dan-jenis-jenis.html
diposkan oleh Elham Cahyantoro, diakses
pada tanggal 4 Oktober 2015, pukul 04.33 wib).
1. Pariwisata
Konsep pariwisata
mengandung kata kunci “perjalanan” (tour)
yang dilakukan seseorang, yang melancong demi kesenangan untuk sementara waktu,
bukan untuk menetap atau bekerja (I Gede Pitana dan I Ketut Surya
Diarta,2009:12). Rekreasi pariwisata bisa menjadi alternatif untuk dilaksanakan
pada waktu senggang atau luang mengingat banyak sekali potensi wisata yang ada
di Indonesia.
2. Olahraga
Olahraga yang dapat
dilakukan untuk rekreasi meliputi olahraga tradisional dan modern. Olahraga
tradisional yang dilakukan pada waktu luang adalah sebagai berikut: tarik
tambang, kejar-kejaran, bakiak, lomba balap karung, lomba balap kelereng, patok
lele dan lain-lain. Contoh olahraga modern yang bisa dilakukan untuk mengisi
waktu luang diantaranya yaitu futsal, basket, voli, bulutangkis, tenis meja,
paralayang, arum jeram, air softgun, bela
diri, trekking, dan lain-lain.
3. Permainan
Permainan merupakan
salah satu kegiatan rekreasi yang dilakukan untuk tujuan bersenang-senang. Sarana
dan peraturan dalam permaianan yang dilakukan untuk rekreasi dapat dimodifikasi.
Contohnya melakukan permainan futsal yang dimodifikasi menggunakan sarung dan
gawang dari kardus, permainan petak umpet, engrang, bakiak, tarik tambang dan
lain-lain.
4. Hobi
Hobi
adalah melakukan kegiatan yang disukai dengan tujuan untuk menyenangkan diri
sendiri. Banyak orang melakukan hobi mereka ketika mempunyai waktu luang.
Beberapa orang mempunyai hobi pergi ke daerah yang mempunyai pemandangan hijau,
banyak pohon yang rindang, suasana yang nyaman seperti sawah, ladang,
perbukitan ataupun kebun. Namun, sebagian juga mempunyai hobi untuk sekedar
duduk di pantai untuk menghabiskan waktu luang mereka. Sebagian orang juga
mempunyai hobi untuk mengoleksi barang-barang yang disukai dan memperbaiki atau
merapikan barang koleksinya ketika mempunyai waktu luang.
2.3
Tujuan Olahraga Rekreasi
Berdasarkan
penjelasan di atas diketahui bahwa waktu yang ideal untuk melakukan olahraga rekreasi
adalah pada waktu luang, karena olahraga rekreasi merupakan sarana pemanfaatan
waktu luang maka dapat disimpulkan tujuan dari olahraga rekreasi diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Pengisi
Waktu Luang
Waktu luang mempunyai
dua sisi yang berbeda yaitu sebagai tantangan dan sebagai hal yang
membahayakan. Sebagai tantangan apabila waktunya digunakan untuk berkarya atau
mencari solusi dari persoalan hidup. Tetapi sangat membahayakan jika manusia
berinovasi untuk melakukan hal yang bersifat negatif. Jadi dengan adanya dua
dimensi tadi sebaiknya waktu luang digunakan untuk melakukan olahraga.
2. Sarana
Untuk Melepaskan Rasa Lelah Akibat Rutinitas
Manusia dalam hidupnya
banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan mencari nafkah. Banyaknya rutinitas
yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia sering mengalami
kelelahan, stress, frustasi, dan tertekan. Rekreasi mempunyai tujuan untuk
melepaskan semua rasa yang melelahkan karena rekreasi menawarkan kesenangan.
3. Memperoleh
Kesenangan Melalui Olahraga
Bagaimana cara
memperoleh kesenangan melalui olahraga?. Jawabannya yaitu melalui olahraga
rekreasi karena semua bentuk olahraga rekreasi sangat menyenangkan.
4. Sosialisasi
Manusia
merupakan makhluk sosial dengan kata lain manusia tidak bisa hidup sendiri.
Rekreasi mempunyai tujuan agar manusia dapat bersosialisasi dengan sesamanya.
Rekreasi sebagai sarana untuk dapat berkumpul dengan keluarga, teman kerja,
teman sekolah untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan, bermanfaat untuk
jasmani dan rohani.
2.4
Pengertian Pariwisata
Pariwisata
mempunyai dua sifat yaitu umum dan teknis. Bersifat umum pariwisata diartikan
keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mengatur, mengurus,
dan melayani kebutuhan wisatawan. Bersifat teknis berarti rangkaian kegiatan
yang dilakukan manusia secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah
negara sendiri atau negara lain. Kegiatan tersebut dengan menggunakan
kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan
atau masyarakat agar dapat memenuhi keinginan wisatawan (Karyono,1997:15).
Pariwisata adalah
aktivitas dari visitor, orang yang
melakukan perjalanan ke dan tinggal di tempat di luar tempat tinggalnya (residen)
sehari-hari untuk periode tidak lebih dari 12 bulan untuk beragam kegiatan leisure, bisnis, agama, dan alasan
pribadi lainnya tetapi tidak mendapat upah/gaji dari perjalanannya tersebut (I
Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta,2009:54).
Pariwisata
berasal dari dua suku kata yaitu “pari” yang berarti banyak, berkali-kali,
berputar-putar, lengkap, dan “wisata” yang berarti perjalanan sehingga
pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar
dari satu tempat ke tempat lain (Yoeti, 1982:103).
Matieson
dan Wall dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:46) mengatakan
bahwa pariwisata mencakup tiga elemen utama, yaitu:
1. a dynamic element:
travel ke suatu destinasi wisata
2. a static element:
singgah di daerah tujuan
3. a consequential element:
akibat dari dua hal di atas (khususnya terhadap masyarakat lokal), yang meliputi
dampak ekonomi, sosial dan fisik dari adanya kontak dengan wisatawan.
Berdasarkan pendapat di atas maka
dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah perjalanan ke luar daerah yang
dilakukan oleh seseorang untuk beragam kegiatan dengan tujuan rekreasi.
2.5
Sumber Daya Pariwisata
Sumber daya diartikan
sebagai segala sesuatu yang mempunayi potensi untuk dikembangkan guna mendukung
pariwisata, baik secara langsung maupun tidak langsung (I Gede Pitana dan I
Ketut Surya Diarta,2009:68). Sumber daya pariwisata terdiri dari sumber daya
alam, sumber daya manusia, sumber daya budaya, sumber daya pariwisata minat
khusus.
2.5.1
Sumber Daya Alam
Menurut
Damanik dan Weber dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:70),
sumber daya alam yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata alam adalah:
1. keajaiban
dan keindahan alam (topografi)
2. keragaman
flora
3. keragaman
fauna
4. kehidupan
satwa liar
5. vegetasi
alam
6. ekosistem
yang belum terjamah manusia
7. rekreasi
perairan ( danau, sungai, air terjun, pantai)
8. lintas
alam (trekking, rafting, dan
lain-lain)
9. objek
megalitik
10. suhu
dan kelembapan yang nyaman
11. curah
hujan yang normal dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut
Fennel dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:71), sumber daya alam
yang dapat dikembangkan menjadi sumber daya pariwisata diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Lokasi
geografis
Hal ini menyangkut
karakteristik ruang yang menentukan kondisi yang terkait dengan beberapa
variabel lain, misalnya untuk wilayah eropa yang dingin dan bersalju seperti
Swiss mungkin cocok dikembangkan untuk atraksi ski es.
2. Iklim
dan Cuaca
Ditentukan oleh latitude dan elevation diukur dari permukaan air, daratan, pegunungan dan sebagainya.
Bersama faktor geologis, iklim merupakan penentu utama dari lingkungan fisik
yang mempengaruhi vegetasi, kehidupan binatang, angin dan sebagainya.
3. Topografi
dan landforms
Bentuk umum dari
permukaan bumi dan struktur permukaan bumi yang membuat beberapa areal
geografis menjadi bentang alam yang unik (landform).
Kedua aspek ini menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan kondisi geografis
suatu wilayah/benua dengan wilayah/benua lainnya sehingga sangat menarik untuk
menjadi atraksi wisata.
4. Surface
Material
Menyangkut sifat dan
ragam material yang menyusun permukaan bumi, misalnya formasi bebatuan alam,
pasir, mineral, minyak dan sebagainya, yang sangat unik dan menarik sehingga
bisa dikembangkan menjadi atraksi wisata alam.
5. Air
Air memegang peran
sangat penting dalam menentukan tipe dan level dari rekreasi outdoor, misalnya
bisa dikembangkan jenis wisata pantai/bahari, danau, sungai, dan sebagainya (sailing, cruises, fishing, snorkeling
dan sebagainya).
6. Vegetasi
Vegetasi merujuk pada
keseluruhan kehidupan tumbuhan yang menutupi semua area tertentu. Kegiatan
wisata sangat tergantung pada kehidupan dan formasi tumbuhan seperti misalnya
ekowisata pada kawasan konservasi alam/hutan lindung.
7. Fauna
Beragam binatang berperan
penting cukup signifikan terhadap aktivitas wisata baik dipandang dari sisi
konsumsi (misalnya wisata berburu dan mancing) maupun non konsumsi misalnya birdwatching.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa sumber daya alam yang dapat menunjang pariwisata adalah
sumber daya alam yang memiliki lokasi geografis yang baik, iklim dan cuaca yang
mendukung, letak topografi yang unik, air, vegetasi, flora dan fauna yang
menarik untuk dikelola menjadi daerah wisata.
2.5.2
Sumber Daya Manusia
Sumber
daya manusia diakui sebagai salah satu komponen vital dalam pembangunan
pariwisata. Hampir setiap tahap dan elemen pariwisata memerlukan sumber daya
manusia untuk menggerakkannya. Berkaitan dengan sumber daya manusia dalam
pariwisata, Mcintosh dalam dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta
(2009:72), memberikan gambaran atas berbagai peluang karir dalam industri
pariwisata yang memanfaatkan dan digerakkan oleh sumber daya manusia, seperti
di bidang transportasi, akomodasi, pelayanan makanan dan minuman, shopping,
travel dan sebagainya. Secara garis besar, karir yang dapat ditekuni di sektor
pariwisata adalah sebagai berikut;
1. Airlines
(maskapai penerbangan)
Merupakan salah satu
industri perjalanan yang menyerap dan menggunakan sumber daya manusia dalam
jumlah paling besar. Bagi masyarakat lokal, airlines menyediakan berbagai level
pekerjaan, melai dari level pemeula sampai manajer. Contohnya, agen pemesanan
tiket, awak pesawat, pilot, mekanik,staf pemeliharaan, penanganan bagasi,
pelayanan makan dan minum di pesawat (catering),
pemasaran, ahli komputer, staf pelatihan, pekerjaan administrasi kantor, agen
tiket, peneliti, satpam, sampai tenaga pembersih (cleaning service) dan lain-lain.
2.
Bus
Companies
Memerlukan manajer
sumber daya manusia, agen tiket, agen pemasaran, petugas informasi, pengemudi
bus, staf pelatihan, administrasi, akuntan dan sebagainya.
3.
Cruise
Companies
Peluang karir terbuka
untuk posisi kantor perwakilan dan penjualan, agen tiket, tenaga administrasi,
peneliti pasar, direktur rekreasi, akuntan, dan sebagainya.
4.
Railroad
Diperlukan tenaga
pelayanan penumpang, penjualan tiket, tenaga reservasi, masinis, petugas
pengatur lalu lintas kereta, mekanik, manajer regional/wilayah dan sebagainya.
5.
Rental
car Companies
Diperlukan agen penjualan/reservasi,
agen penyewaan, mekanik, pengemudi, administrasi, manajer wilayah/regional dan
sebagainya.
6.
Hotel,
Motel, Resort
Memerlukan tenaga general manager, resident manager,
controller, akuntan, management
trainee, direktur penjualan, direktur riset, direktur SDM, room clerk, reservasi clerk, front office
manager, housekeeper, bellboy, lobby porter, washer, waiter, waitress,
bartender, enginer dan seterusnya.
7.
Travel
Agencies
Memerlukan tenaga
administrasi, penasihat travel,
peneliti pemasaran, konsultan, akuntan, reservasi, ahli komputer, dan
seterusnya.
8.
Tour
Companies
Tenaga tour manager, tour coordinator, tour planner,
pemasaran, reservasi, akuntan, agen penjualan, group tour, specialist, hotel coordinator, dan sebagainya.
9.
Food
Service
Tenaga waiter dan waitress, chef, cooks,
bartander, ahli gizi, agen penjualan, tenaga penjualan, pemasaran, kasir,
dan seterusnya.
10. Tourism Education
Memerlukan
tenaga administrasi, pengajar, profesor, dosen, guru, peneliti, litbang,
penerbit, pemasaran, dan seterusnya.
11. Tourism Research
Memerlukan tenaga
analisis untuk melakukan riset pasar, survei konsumen, dan tenaga peneliti di
masing-masing sektor seperti tenaga litbang di airlines, departemen pariwisata, dan sebagainya.
12. Travel Journalism
Misalnya sebagai editor,
staf penulis, penulis paruh waktu, humas, public
speaking, kampanyae perusahaan, dan sebagainya.
13. Recreation and Leisure
Misalnya direktur, ski instructor, penjaga taman wisata, museum guide, tenaga penjaga hutan, camping director, lifeguards, golf and tennis instructor, manajemen, supervisory, clerk, administrasi, dan
sebagainya.
14. Attractions
Atraksi
wisata seperti Sea World, Disney Land, dan yang lainnya,
memerlukan tenaga mulai dari klerikal sampai top manager, akuntan, pemandu, trainer,
tenaga keamanan, reservasi, agen penjualan tiket, dan sebagainya.
15. Tourist Offices and Information
Centre
Peluang
karirnya sebagai direktur, asisten direktur, economic development specialist, analis, peneliti, humas, marketing coordinator, travel editor, media coordinator, travel editor, media coordinator, photographer,
administrasi dan sebagainya.
16. Convention and Visitor Bureaus
Memerlukan
tenaga manajer, asisten manajer, riset, pemasaran, information specialist, marketing manager, humas, sales, sekretaris, clerk, keamanan, transportasi dan sebagainya.
17. Meeting Planners
Bertanggung jawab untuk
mempersiapkan, merencanakan dan menyelenggarakan pertemuan.
18. Gaming
Memerlukan tenaga
manajerial, humas, pemasaran, promosi, reservasi, akuntan, pengamanan, dan
sebagainya.
19. Other Opportunies
Seperti
klub manajemen, percetakan dan penerbitan, asosiasi profesional dan sebagainya.
Semua sumber daya yang mempunyai
potensi untuk dijadikan tempat wisata dikelola oleh manusia. Jadi dapat
disimpulkan bahwa sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting
dalam dunia pariwisata.
2.5.3
Sumber Daya Budaya
Salah
satu hal yang menyebabkan seseorang untuk melakukan pariwisata adalah ingin
melihat atau mengetahui kehidupan dan budaya orang lain di belahan dunia serta
keinginan untuk mempelajari budaya orang lain. Menurut I Gede Pitana dan I
Ketut Surya Diarta (2009:75), sumber daya budaya yang bisa dikembangkan menjadi
daya tarik wisata di antaranya adalah sebagi berikut:
1. Bangunan
bersejarah, situs, monumen, museum, galeri seni, situs budaya kuno dan
sebagainya.
2. Seni
dan patung kontemporer, arsitektur,tekstil, pusat kerajinan tangan dan seni,
pusat desain, studio artis, industri film dan penerbit dan sebagainya.
3. Seni
pertunjukan, drama, sendratari, lagu daerah, teater jalanan, eksibisi foto,
festival dan even khusus lainnya.
4. Peninggalan
keagamaan seperti pura, candi, masjid, situs, dan sejenisnya.
5. Kegiatan
dan cara hidup masyarakat lokal, sistem pendidikan, sanggar, teknologi
tradisional, cara kerja, dan sistem kehidupan setempat.
6. Perjalanan
(trekking) ke tempat bersejarah
menggunakan alat transportasi unik (berkuda, dokar, cikar dan sebagainya).
7. Mencoba
kuliner (masakan) setempat. Melihat persiapan, cara membuat, menyajikan, dan
menyantapnya merupakan atraksi budaya yang sangat menarik bagi wisatawan.
Dari
uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa budaya memegang peranan penting
dalam pariwisata. Budaya memberikan destinasi wisata bagi para wisatawan.
2.5.4
Sumber Daya Pariwisata Minat Khusus
Pariwisata
dengan minat khusus diperkirakan akan menjadi trend perkembangan pariwisata ke depan sebab calon wisatawan telah
menginginkan jenis pariwisata yang fokus, yang mampu memenuhi kebutuhan
spesifik wisatawan. Menurut Richardson dan Fluker dalam I Gede Pitana dan I
Ketut Surya Diarta (2009:76), jenis-jenis sumber daya pariwisata minat khusus
yang bisa dijadikan atraksi wisata dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Tabel 2.1 Sumber Daya Minat Khusus
|
No
|
Klasifikasi
|
Contoh
|
|
1
|
Active
adventure (petualangan aktif)
|
Caving
Parachute
jumping
Trekking
Off-road
adventure
Mountain
climbing
|
|
2
|
Nature
and wildlife
|
Birdwatching
Ecotourism
Geology
National
parks
Rainforest
|
|
3
|
Affinity
|
Artist’s
workshop
Senior
tour
Tour
for the handicapped
|
|
4
|
Romance
|
Honeymoon
Island
vacation
Nightlife,
Single tour
Spa/hot
spring
|
|
5
|
Family
|
Amusemen
park
Camping
Shopping
trips
Whalewatching
|
|
6
|
Soft
adventure
|
Backpacking
Camping
Shopping
trips
Whalewatching
|
|
7
|
History/culture
|
Agriculture
Art/
kayaking
Art
festival
|
|
8
|
Hobby
|
Antique,
Beer festival
Craft
tour, Gambling
Videography
tour
|
|
9
|
Spiritual
|
Pilgrimage/mythology
Religion/spiritual
Yiga
and spiritual tours
|
|
10
|
Sport
|
Basket
ball, Car racing
Olimpic
games
Soccer
|
2.6
Dampak Pariwisata
2.6.1
Dampak Ekonomi Pariwisata
Dampak
ekonomi yang ditimbulkan dapat bersifat positif dan negatif.
2.6.1.1
Dampak Positif Pariwisata bagi Ekonomi
Menurut Leiper dalam I Gede Pitana dan I
Ketut Surya Diarta (2009:185), ada banyak dampak positif pariwisata bagi
perekonomian, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan
dari penukaran valuta asing
Hal ini terjadi pada
wisatawan asing. Walau di beberapa negara pendapatan dari penukaran asing tidak
begitu besar, namun beberapa negara, misalnya New Zealand dan Australia,
pendapatan dari penukaran valuta asing ini sangat besar nilainya dan berperan
secara signifikan.
2. Menyehatkan
neraca perdagangan luar negeri
Surplus dari pendapatan
penukaran valuta asing akan menyebabkan neraca perdagangan menjadi semakin
sehat. Hal ini akan mendorong suatu negara mampu mengimpor beragam barang,
pelayanan dan modal untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat.
3. Pendapatan
dari usaha atau bisnis pariwisata
Pengeluaran dari
wisatawan secara langsung ataupun tidak langsung merupakan sumber pendapatan
dari beberapa perusahaan, organisasi, atau masyarakat perorangan yang melakukan
usaha di sektor pariwisata.
4. Pendapatan
pemerintah
Pemerintah memperoleh
pendapatan dari sektor pariwisata dari beberapa cara. Beberapa negara di dunia
termasuk Indonesia, telah membuktikan sumbangan sektor pariwisata terhadap
pendapatan pemerintah.
5. Penyerapan
tenaga kerja
Banyak individu
menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata. Pariwisata merupakan sektor
yang tidak bisa bersiri sendiri tetapi memerlukan dukungan dari sektor lain
sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja.
6.
Multiplier
effects
Efek multiplier merupakan efek ekonomi yang
ditimbulkan kegiatan ekonomi pariwisata terhadap kegiatan ekonomi secara
keseluruhan suatu wilayah (daerah, negara) tertentu.
7. Pemanfaatan
fasilitas pariwisata oleh masyarakat lokal
Wisatawan
dan masyarakat lokal sering berbagi fasilitas untuk barbagai kepentingan.
Banyaknya wisatawan mendapatkan keuntungan yang cukup besar sehingga suatu
fasilitas dapat digratiskan pemanfaatannya bagi masyarakat lokal.
2.6.1.2
Dampak Negatif Pariwisata Bagi Ekonomi
1. Ketergantungan terlalu besar pada
pariwisata
Beberapa
daerah tujuan wisata sangat menggantungkan pendapatan atau kegiatan
ekonominya pada sektor pariwisata. Pariwisata
sangat rentan terhadap fluktuasi karena berbagai isu. Adakalanya isu tersebut
tidaka menguntungkan seperti penyakit, konflik dan lainnya sehingga akan
menurunkan tigkat perekonomian.
2. Meningkatkan angka inflasi dan
meroketnya harga tanah.
Perputaran
uang dalam akitivitas ekonomi di daerah tujuan wisata sangat besar. Permintaan
barang konsumsi juga meningkat yang pada akhirnya akan memicu laju inflasi. Di
sisi lain akan meningkatkan harga tanah di sekitar lokasi. 3. Meningkatnya
kecenderungan untuk mengimpor bahan-bahan yang diperlukan dalam pariwisata sehingga
produk lokal tidak terserap.
4. Sifat
pariwisata yang musiman tidak dpat diprediksi dengan tepat, menyebabkan
pengembalian modal investasi juga tidak pasti waktunya.
5. Timbulnya
biaya-biaya tambahan lain bagi perekonomian setempat. Hal ini berhubungan
dengan degradasi alam, munculnya limbah yang besar, polusi, transportasi, dan
sebagainya yang memerlukan biaya untuk memperbaikinya.
2.6.2
Dampak Sosial Budaya Pariwisata
Menurut richardson dan
Fluker dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:195), dampak
pariwisata terhadap kehidupan sosial budaya di daerah tujuan wisata anatara
lain adalah:
1. Dampak
terhadap struktur populasi
Meningkatnya
aktivitas pariwisata di suatu daerah tujuan wisata memerlukan tenaga kerja
untuk menjalankan usaha pariwisata dan memberikan pelayanan yang diperlukan
wisatawan. Sebagian dari penduduk lokal memutuskan untuk mengganti pekerjaannya
sehingga terjadi perubahan struktur populasi.
2. Transformasi
struktur mata pencaharian
Peluang kerja sektor
pariwisata harus diakui memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan
sektor lainnya. Hal ini akan segera menarik minat orang dari bidang pekerjaaan
lain untuk beralih bekerja di bidang pariwisata.
3. Transformasi
tata nilai
Meningkatnya populasi
dengan datangnya orang yang mempunyai attitude
berbeda-beda dapat menyebabkan percampuran tata nilai di daerah tujuan wisata
tersebut. Dampak pariwisata pada tata nilai di daerah tujuan wisata lebih besar
disebabkan karena pengaruh wisatawan daripada disebabkan oleh pekerja
pariwisata yang datang dari daerah lain. Transformasi tata nilai ini dapat
mengambil beberapa bentuk yaitu: efek peniruan (demonstration effect), marginalisasi/ menolak asimilasi secara
penuh kebudayaan wisatawan ke dalam kehidupan sehari-hari, komodifikasi
kebudayaan.
4. Dampak
pada kehidupan sehari-hari
Pariwisata
juga menyebabkan maslah untuk masyarakat tuan rumah yang mempengaruhi bagaimana
masyarakat bertindak dalam kehidupan sehari-harinya diantaranya, terlalu
sesaknya orang, kemacetan lalu lintas, penggunaan infrastruktur berlebihan,
kehilangan kegunaan dan manfaat sosial tanah, kehilangan manfaat dan usaha
lain, polusi desain arsitektur, kejahatan terhadap wisatawan, kejahatan oleh
wisatawan.
2.6.3
Dampak Pariwisata Terhadap Lingkungan
Menurut Richardson dan
Fluker dalam I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009:195), dampak
pariwisata terhadap lingkungan antara lain adalah:
1. Dampak
dari penggunaan alat transportasi
Sektor transportasi di
seluruh dunia diperkirakan bertanggung jawab terhadap konsumsi 20-30 persen
dari keseluruhan energi fosil dunia. Alat transportasi yang sangat vital bagi
pariwisata, mobil, bus, kereta api, pesawat udara, kapal laut. Semua
transportasi yang digunakan dapat mencemari udara dan menyebabkan pemanasan
global.
2. Dampak
dari pembangunan fasilitas pariwisata
Pengembangan pariwisata
dapat menimbulkan kerusakan besar pada ekosistem. Kerusakan dan masalah
ekosistem yang ditimbulkan dapat berupa sedimentasi dan emisi gas buang.
3. Dampak
dari pengoperasian industri pariwisata
Pengoperasian industri
pariwisata dapat memberi tekanan pada lingkungan melalui berbagai cara yaitu,
a. Tekanan
terhadap sumber daya alam
Wisatawan dan alat
transportasinya dapat merusak dan menghancurkan vegetasi tumbuhan dan perusakan
garis pantai.
b. Perusakan
habitat kehidupan liar
Masalah yang timbul
dapat berupa penghancuran habitat akibat hilangnya habitat untuk keperluan
pembangunan pariwisata, penyediaan tempat camping, pencarian kayu bakar dan
sebagainya.
c. Polusi
dan pencemaran limbah lainnya
Limbah
merupakan bahaya utama bagi sumber air bagi keperluan sehari-hari dan juga
menjadi ancaman bagi perairan laut dan wilayah pantai. Ancaman berikutnya berupa
pengendapan bahan limbah, polusi limbah hotel dan restoran.
2.7
Hubungan Antara Olahraga Rekreasi Dan Pariwisata
Olahraga
rekreasi berhubungan dengan pariwisata. Hal ini dapat kita lihat pada
penjelasan sebelumnya bahwa olahraga rekreasi dapat dijadikan sebagai wahana
untuk pariwisata yang dapat menarik minat wisatawan. Banyak permainan olahraga
rekreasi yang dapat dikemas dengan cara yang menarik seperti futsal, basket,
voli, bulutangkis, tenis meja, paralayang, arum jeram, air softgun, bela diri, gasing, bakiak, trekking, rafting, dan lain-lain. Sementara itu destinasi
pariwisata juga menawarkan beberapa olahraga rekreasi seperti mendaki gunung,
arum jeram, diving, basket ball, car racing, olimpic games,
soccer. Jadi dapat disimpulkan bahwa olahraga rekreasi dan pariwisata
mempunyai hubungan yang kuat dan saling mendukung diantara keduanya.
2.8 Peranan Olahraga Rekreasi Dan
Pariwisata Dalam Kehidupan
Olahraga
rekreasi dan pariwisata berperan penting dalam kehidupan manusia. Olahraga
rekreasi berperan dalam pemanfaatan waktu luang sehingga manusia bisa tetap
berproduktif dalam waktu luangnya. Olahraga rekreasi juga sebagai sarana untuk
melepaskan rasa lelah akibat rutinitas. Melakukan olahraga rekreasi juga dapat memperoleh
kesenangan melalui olahraga. Selain itu olahraga rekreasi berperan penting
dalam sosialisasi masyarakat karena dalam pelaksanaannya manusia berinteraksi
satu sama lain. Bidang pariwisata dalam kehidupan ini juga memegang peranan
penting diantaranya adalah berdampak pada ekonomi karena pariwisata dapat
meningkatkan pendapatan dari penukaran valuta asing, meningkatkan pendapatan
pemerintah, menyehatkan neraca perdagangan luar negeri, dan banyak menyerap
tenaga kerja.
3.
Simpulan dan Saran
3.1
Simpulan
Olahraga rekreasi
adalah olahraga yang dilakukan pada waktu luang dengan biaya yang murah,
menyenangkan dan bertujuan untuk
menyegarkan kembali kondisi jasmani dan rohani. Jenis-jenis olahraga rekreasi
diantaranya adalah pariwisata, olahraga, permainan, hobi. Tujuan olahraga
rekreasi adalah sebagai pengisi waktu luang, sarana untuk melepaskan rasa lelah
akibat rutinitas, memperoleh kesenangan melalui olahraga, sosialisasi.
Pariwisata
adalah perjalanan ke luar daerah yang dilakukan oleh seseorang untuk beragam
kegiatan dengan tujuan rekreasi. Sumber daya periwisata terdiri dari sumber
daya alam, sumber daya manusia, sumber daya pariwisata, sumber daya pariwisata
minat khusus. Pariwisata mempunyai dampak bagi ekonomi, sosial budaya,
lingkungan. Olahraga rekreasi dan pariwisata mempunyai hubungan yang kuat dan
saling mendukung diantara keduanya. Olahraga rekreasi dan pariwisata berperan
penting dalam kehidupan manusia.
3.2
Saran
3.2.1 Bagi Pembaca
Disarankan
untuk memanfaatkan waktu luang dengan melakukan olahraga rekreasi dan
pariwisata.
3.2.2 Bagi Pemerintah atau Pengelola
Tempat Rekreasi dan Pariwisata
Disarankan
untuk memperhatikan tentang dampak negatif dari pembangunan tempat rekreasi dan
pariwisata.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggi
pratiwi77. blogspot. co.id/ 2013/07 /pengertian- pendidikan- jasmani- menurut.
html. Diposkan oleh Anggi Pratiwi, diakses pada tanggal 4 Oktober 2015, pukul
05.00 wib.
Ateng,
AbdulKadir. 1989. Pengantar Asas-Asas Dan
Landasan Pendidikan Jasamani Olahraga Dan Rekreasi. Jakarta: Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan Direktor Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
http://
mbenxxcaem. blogspot. co.id /2011/09/ definisi- tujuan-dan-jenis-jenis.html diposkan oleh Elham Cahyantoro,diakses pada tanggal 4
Oktober 2015, pukul 04.33 wib.
Karyono.1997.
Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo.
Pitana,
I Gede dan I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar
Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Ravik
Kasidi. 2012. Pembangunan Olahraga Untuk
Kesejahteraan Rakyat & Kejayaan Bangsa. Surakarta: Yuma Pressindo.
Spillane,JJ.
1994. Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi
dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
www. pengertianahli.com /2014/03/ pengertian- rekreasi-
dan-jenis rekreasi.html diakses pada tanggal 03 Oktober
pukul 06.01 WIB diposkan oleh zakapedia.
Yoeti.
1982. Pengantar Ilmu Pariwisata.
Bandung: Angkasa.
bagus sekali terimakasih.
BalasHapusHhmm
BalasHapusSANGAT MEMBANTU... terimakasih banyak yahh
BalasHapus